Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Jawa Tengah menyampaikan pihaknya telah memeriksa 11 orang saksi dalam penyidikan kasus pembunuhan dan perampasan harta berkedok dukun pengganda uang yang dilakukan Slamet Tohari alias Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah.
"Jadi seperti yang saya sampaikan bahwa sudah ada 11 saksi (yang diperiksa)," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol M Iqbal Alqudusy dalam konferensi pers seperti ditayangkan Kompas TV, Senin (10/4/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto menjelaskan dari 11 saksi yang diperiksa, satu orang merupakan saksi ahli yang diminta pendapatnya terkait kasus pembunuhan dukun pengganda uang ini.
"Satu dari saksi ahli, ini sudah kita periksa semuanya," ujarnya.
Baca juga: Identitas Korban Pembunuhan Berantai Mbah Slamet, Ada Ibu dan Anak asal Magelang
Sementara soal tersangka, polisi memastikan bahwa pelaku eksekusi pembunuhan adalah Tohari alias Mbah Slamet yang saat ini sudah diamankan.
"Untuk pelaku eksekusi pembunuhan saya pastikan adalah Mbah Slamet alias Tohari," kata Hendri.
Sebagai informasi jumlah masyarakat yang menjadi korban dukun asal Banjarnegara, Slamet Tohari mengejutkan banyak pihak.
Tak tanggung-tanggung, 12 masyarakat menjadi korban tipu daya dukun yang mengaku bisa menggandakan uang tersebut.
Alih-alih mendapatkan uang berkali lipat seperti yang dijanjikan, mereka tewas usai menagih janji dan mengikuti ritual yang diarahkan oleh sang dukun palsu.
Dari 12 korban yang dilakukan proses identifikasi oleh Tim DVI, delapan jenazah sudah diambil data ante mortem dan empat yang telah berhasil teridentifikasi.
Tiga di antaranya bahkan telah dipulangkan kembali pada keluarganya dengan dengan biaya ditanggung pihak kepolisian dan Pemda setempat.
8 Jasad Teridentifikasi
Tim forensik Bidokkes Polda Jawa Tengah berhasil mengidentifikasi empat korban pembunuhan Mbah Slamet (45), pria yang berkedok sebagai dukun pengganda uang di Banjarnegara.
Baca juga: Kronologi Ibu dan Anak Asal Magelang Diduga Dibunuh Mbah Slamet, Pamit ke Banjarnegara, lalu Hilang
Dengan tambahan empat jenazah itu, kini total delapan korban yang jenazahnya telah teridentifikasi dan diketahui identitasnya.
Tim forensik Bidokkes Polda Jawa Tengah berhasil mengidentifikasi setelah pencocokan data post-mortem dan ante-mortem.
Delapan jenazah diketahui menyusul temuan 12 korban yang ditemukan terkubur di sebuah kebun Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023).
Berikut daftar dan identitas jenazah korban pembunuhan Mbah Slamet yang berhasil diidentifikasi:
1. Theresia Dewi (47), warga Magelang
2. Okta Ali Abrianto (31), warga Magelang, anak Theresia
3. Suheri, warga Lampung
4. Riani, warga Lampung (istri Suheri)
5. Paryanto (53), warga Sukabumi
Baca juga: Dua Warga Magelang Diduga Jadi Korban Pembunuhan Mbah Slamet, Barang di TKP Dijadikan Bukti
6. Irsad (43), warga Lampung
7. Wahyu Triningsih (40), korban merupakan istri Irsad
8. Mulyadi Pratama (46), warga Palembang
Soal jenazah yang telah teridentifikasi, Kombes Sumy Hastry Purwanti, Kepala Bidang (Kabid) Dokkes Polda Jateng menyebut sebelumnya pengumpulan data ante-mortem didapatkan termasuk dari keluarga terdekatnya.
Juga menggunakan metode ante-mortem yang dilakukan oleh Tim DVI Jateng dengan identifikasi ortodontologi atau gigi.
Setelah itu maka data ante-mortem akan dicocokkan dengan data tubuh asli korban yang ditemukan atau post-mortem (data setelah korban meninggal).
"Ini (jenazah) dari identifikasi primer, kalau tidak sidik jari gigi atau DNA," kata Kombes Sumy Hastry Purwanti, mengutip tayangan YouTube Kompas TV.