"Kalau video yang beredar betul terjadi, maka ini akan semakin menguatkan sikap dari GPS Sulut untuk mengampanyekan menolak caleg-caleg yang terlibat kekerasan perempuan dan anak," jelasnya.
Baca juga: KPU Nias Selatan Sebut Aduan Dugaan Rekayasa Hasil Verifikasi Faktual Tidak Berdasar
JAK Bantah Jadi pelaku
JAK pun turut mengonfirmasi hal tersebut.
Ia mengatakan, bahwa ia tak melakukan tindakan penganiayaan.
"Tidak benar, tidak ada kejadian kekerasan atau apapun itu seperti dalam rekaman yang beredar," katanya via WA.
Diketahui, kasus dugaan penganiayaan ini ramai diperbincangkan di media sosial.
Kasus dugaan penganiayaan ini diunggah oleh akun Instagram @dindawardhanie.
Dalam Story tersebut, terlihat seorang pria dan perempuan yang sedang adu mulut.
Wanita yang merekam tersebut menjelaskan bahwa dirinya dipukul saat sedang tidur.
Ia juga menyebut nama JAK dalam adu mulut tersebut.
Wanita tersebut juga mengaku tengah membawa pisau untuk perlindungan diri.
Wanita tersebut juga menggungah bekas penganiayaan yang dialaminya.
Ia juga menandai akun @dpr_ri dan @golkarindonesia.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunSulut, Rhendi Umar)