News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kecelakaan Maut di Tol Semarang Solo

Identitas Korban Kecelakaan Tol Semarang-Solo, 8 Tewas dan 13 Luka, Terbanyak dari Nganjuk

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi tempat kejadian perkara kecelakaan maut di Tol Semarang-Solo, Jumat (14/4/2023) pagi. Inilah identitas seluruh korban kecelakaan.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut identitas korban tewas dan luka akibat kecelakaan maut di Tol Semarang-Solo, Jumat (14/4/2023) pagi. 

Korban meninggal dunia berjumlah 8 orang, sementara korban luka yang selamat berjumlah 13 orang. 

Dua diantara korban tersebut merupakan pasangan suami istri, yakni Yaudi (L) dan Chayatin (P). 

Chaytin meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif di RSUD Pandan Arang Boyolali. 

Anak dari Yaudi dan Chayatin yang berusia 14 tahun juga merupakan korban kecelakaan maut ini, namun korban masih dalam perawatan. 

"Anaknya bernama Melissa Bella saat ini masih dalam perawatan, namun lukanya tidak parah, hanya lecet-lecet saja," kata Pegawai RSUD Pandan Arang Boyolali, Suranto, Jumat, dikutip dari TribunSolo.com

Baca juga: Cerita Korban Selamat Dalam Kecelakaan Maut di Tol Semarang-Solo, Truknya Ditabrak dari Belakang

Identitas 8 korban tewas dan 13 orang selamat di kecelakaan maut Tol Semarang-Solo, dikutip dari Tribun Solo

Korban Tewas

1. Suparti asal Nganjuk;

2. Sri Damayanti asal Nganjuk;

3. Yudi asal Nganjuk;

4. Binti Suciati asal Nganjuk;

5. Agus Kusnudi asal Nganjuk;

6. Chayatin asal Nganjuk;

7. Iswanto asal Tegal;

8. Heri Kusmiran asal Grobogan.

Enam dari delapan korban di atas merupakan penumpang mobil travel,

Sementara dua lainnya, adalah sopir dan kernet.

Foto Laka Lantas di Tol Solo-Semarang Jumat (14/4/2023) - Warga yang datang di lokasi ikut membantu proses evakuasi laka lantas di Tol Solo-Semarang (Tribunnews.com)

Baca juga: Polisi Sebut Tiga Kemungkinan Penyebab Kecelakaan Maut di Tol Semarang-Solo yang Tewaskan 8 Orang

Korban Luka

1. Melissa Bela asal Nganjuk;

2. Sandi Tyas asal Tegal;

3. Sudarto asal Karawang;

4. Toni Gunawan asal Nganjuk;

5. M. Riskam Ardiyansah Nganjuk;

6. Syamsul Bachtiar Hendrawan asal Indramayu;

7. Hermawanto asal Jakarta Pusat;

8. AL Alfan;

9. Manda;

10. Muhammad Tegar Rivaldo Yuniar asal Nganjuk;

11. Muhammad Rossi Sumantri Indramayu;

12. Rudianto asal Karanganyar;

13. Junaidi asal Tegal.

Kronologi Kecelakaan 

Dikutip dari TribunSolo.com, kecelakaan maut ini terjadi di Tol Semarang-Solo km 487+600, Jumat (14/4/2023) pagi sekira pukul 03.57 WIB.

Kecelakaan ini melibatkan delapan kendaraan yang terdiri dari tujuh kendaraan trailer dan satu mobil travel ELF. 

Pada saat insiden terjadi, awalnya beberapa truk tengah berhenti di jalur lambat setelah Rest Area.

Diketahui, mereka berhenti di jalur lambat karena area parkir di rest area 487 A penuh.

Tiba-tiba sebuah truk trailer pengangkut besi cor dari arah Semarang menghantam kendaraan yang tengah terparkir. 

Truk tersebut menabrak minibus Elf yang melaju di depannya yang kemudian menghantam truk boks dan kendaraan besar lainnya.

Kendaraan yang mayoritas truk itu didorong keluar jalur tol yang lebih rendah hingga terguling, termasuk satu mobil travel yang ikut terpental dalam insiden ini.

Baca juga: 1 Korban Kecelakaan di Tol Semarang-Solo Masih Terjebak dalam Truk yang Ringsek

Dugaan Penyebab

Kecelakaan maut di tol Semarang-Solo hari ini, Jumat (14/4/2023) di wilayah Kecamatan Teras. (Sumber: TribunSolo.com)

Kasat Lantas Polres Boyolali, AKP M Herdi Pratama menyebut ada tiga kemungkinan yang mengakibatkan truk trailer itu melaju tak terkendali.

Kemungkinan itu diungkap polisi setelah melakukan olah TKP awal kecelakaan yang menewaskan delapan orang tersebut.

Laju truk yang tak terkendali yang kemudian mengakibatkan kecelakaan besar itu bisa karena sang sopir mengantuk.

"Dugaan kedua, kemungkinan ada rem blong," kata Herdi, Jumat, dikutip dari TribunSolo.com

Pihaknya juga menduga muatan besi cor yang dibawa truk melebihi kapasitas.

"Adanya dugaan overload. Sehingga mengabatkan fungsi pengereman itu tidak bisa berkerja secara maksimal," tambahnya.

Meski demikian, pihaknya belum bisa menyimpulkan secara pasti penyebab kecelakaan ini.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Muhammad Zulfikar)(TribunSolo.com/Tri Widodo/Anang Ma'ruf Bagus)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini