Sedangkan kerugian materiil, dikatakan Irjen Johni ada motor hingga mobil yang rusak karena dibakar.
"Untuk materiil ini sepeda motor rusak karena dibakar, satu mobil itu dirusak, dan satu mobil itu dibakar. Ada pos pengamanan juga yang dirusak," ujarnya.
Maka dari itu, Irjen Johni menyatakan bahwa pihaknya juga membutuhkan partisipasi dari berbagai stakeholder untuk mengatasi kasus tersebut.
"Kita butuh partisipasi dari semua stakehoder, TNI, Polri, Instansi terkait, bahkan juga masyarakat," ungkapnya.
Kemudian, bagi orang-orang yah sudah berhasil diidentifikasi akan dipanggil untuk dimintai keterangan.
Baca juga: Kapolda NTT Beberkan Kronologi Kerusuhan di Kupang, Berawal dari Salah Paham Anggota Polisi-POM AD
"Ini nanti akan kita analisa, orang-orang yang sudah diidentifikasi akan kami panggil, dimintai keterangan," kata Irjen Johni.
Irjen Johni pun meminta kepada masyarakat agar tidak khawatir dan takur melakukan aktivitas karena pihaknya akan menjamin semua kemanan setalah kejadian ini.
Terutama bagi masyarakat yang akan merayakan hari lebaran.
"Masyarakat agar tidak khawatir, tidak takut untuk melakukan aktivitas karena kami semua menjamin keamanannya pasca kejadian ini," ucapnya.
"Terutama bagi masyarakat yang akan melaksakanan hari raya Idul Fitri," imbuhnya.
Penyebab Kerusuhuan
Dikutip dari Pos-Kupang.com, pemicu terjadinya kerusuhan diduga karena kesalahpahaman oknum polisi dengan polisi militer.
Kemudian terjadi saling kejar dan baku hantam yang menyebabkan penonton panik dan ketakutan.
Beberapa pria diketahui memakai baju khas polisi dengan wajahnya yang bersimbah darah.
Diduga mereka mengalami penganiayaan hingga luka-luka.
Sebuah mobil juga diduga milik kepolisian, dibakar. Api berkobar tetapi tidak ada upaya pemadaman.
Melihat situasi semakin mencekam itu, para penonton pun kemudian berlari berhamburan menyelamatkan diri.
(Tribunnews.com/Rifqah) (Pos-Kupang.com)