Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fatin (49) seorang guru taman kanak-kanak (TK) mengaku, telah berupaya mendapatkan tiket Kereta Api (KA) untuk keberangkatan sebelum Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah.
Bahkan, dia harus begadang untuk memburu tiket Kereta Api hingga mengerahkan kedua anaknya untuk mencari tiket yang tersedia secara online. Namun, usaha itu ternyata tidak membuahkan hasil yang maksimal.
Guru TK yang tinggal di Duren Sawit, Jakarta Timur itu mengatakan, tanggal yang tersedia kala itu hanya menyisakan di hari Sabtu (22/4/2023) atau tepat di Hari Raya Idulfitri.
"Mudik pas hari raya karena engga dapet tiket, kita pengennya sebelum lebaran. Cuman karena engga dapat ya sudah, adanya pas setelah Salat Id," kata Fatin saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Sabtu.
"Biasanya kami memang sebelum Lebaran (mudik), tapi tahun ini tau-tau pas cari tiket malam-malam, sampai begadang langsung abis," lanjutnya.
Terkait tiket yang didapatkan Fatin tepat di Hari Lebaran, dia berujar, tak menyesalinya. Sebab, dibalik itu terselip hikmah yang luar biasa ia dapatkan.
Pasalnya, dia bisa merayakan Lebaran Idulfitri bersama para tetangga yang belum tentu bisa bertemu setiap harinya lantaran kesibukan masing-masing.
"Saya enggak nyesel, ambil hikmahnya saja mungkin harus nomor 1 kan kita Lebaran itu, intinya kita tinggalnya dimana, kan tetangga," ucap dia.
"Biasanya setelah mudik atau sudah selesai lebaran (silaturahmi) kadangkan juga sudah masing-masing ya sudah sibuk masing-masing," lanjutnya.
Fatin mengaku, dia selalu melakukan perjalanan mudik setiap tahunnya. Sebab, keluarga besarnya lebih dominan tinggal di Bojonegoro, Jawa Timur.
Hal tersebut juga sebagai momentum yang terjadi hanya setahun sekali. Untuk itu, dia melakukan mudik meski tepat di Hari Raya Idulfitri.
"Yang dikangenin kita ngumpulnya sama keluarga. Karena keluarga besar. Pastikan ada rasa kangen, ada rasa rindu pengen bertemu bareng-bareng," ungkapnya.