TRIBUNNEWS.COM, BULELENG - Sejumlah umat muslim di Kampung Jawa, Kelurahan Kampung Singaraja, Kecamatan/Kabupaten Buleleng menyambut hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah dengan penuh sukacita, Sabtu (22/4/2023).
Mereka melaksanakan Salat Id secara berjamaah di Masjid Nurahman dan menggelar tradisi megibung (makan bersama).
Tradisi ini bahkan dihadiri keluarga Puri Buleleng.
Keberadaan umat muslim di Kampung Jawa erat kaitannya dengan Raja Buleleng Ki Barak Panji Sakti.
Tokoh masyarakat Kampung Jawa Muhammad Jen Usman (70) menuturkan, leluhurnya terdahulu merupakan prajurit yang datang dari Blambangan sekitar tahun 1600-an.
Mereka diajak oleh Raja Buleleng untuk membantu pengamanan di Bumi Panji Sakti.
Selanjutnya sang raja memberikan lahan sebagai tempat tinggal untuk para prajurit itu di Kampung Jawa serta di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Baca juga: Festival Sekujang Halloween Ala Suku Serawai di Seluma Bengkulu
"Jadi sejak tahun 1600-an itu, leluhur kami sudah menjalin hubungan silaturahmi dengan Puri Buleleng."
"Tanah tempat kami tinggal dan berdirinya Masjid Nurahman ini hadiah dari Puri. Tanah ini berhasil kami sertifikatkan menjadi hak milik sejak lima tahun yang lalu, atas rekomendasi Puri," jelasnya.
Selain menjadi prajurit Blambangan, sebagian besar masyarakat Kampung Jawa dahulu sempat bekerja di pemerintahan, tepatnya di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR).
Dikatakan Usman, masyarakat yang terkenal bekerja di dinas tersebut bernama Wage.
"Pak Wage dulu mandor jalan di Dinas PU. Dia yang punya ide menanam pohon asem di sepanjang pinggir jalan, yang sampai sekarang hasilnya bisa dinikmati oleh masyarakat," tuturnya.
Hubungan antara warga muslim di Kampung Jawa dengan Puri Buleleng hingga saat ini terjalin dengan harmonis.
Hal ini terlihat dari tradisi megibung yang rutin setiap tahun digelar saat raya Idul Fitri.
Umat muslim di Kampung Jawa mengundang keluarga Puri Buleleng untuk makan bersama, di Masjid Nurahman.
"Tradisi ini sudah lama kali lakukan sebagai bentuk untuk mempererat tali persaudaraan. Satu kapar makan bersama-sama."
"Setiap ada kegiatan, kami selalu mengundang keluarga Puri dan mereka selalu datang. Demikian juga kalau ada kegiatan di Puri, kami juga selalu diundang," ucapnya.
Sementara Penglingsir Puri Buleleng, Anak Agung Ngurah Parwata Panji mengatakan, ia sudah enam kali menghadiri tradisi megibung yang dilaksanakan oleh umat muslim di Kampung Jawa.
Ia pun berharap tradisi dan kerukunan ini dapat terus terjalin oleh para generasi selanjutnya. Kini tercatat ada 200 Kepala Keluarga umat muslim yang tinggal di Kampung Jawa.
"Leluhur kami dengan umat muslim di Kampung Jawa ini sudah menjalin hubungan baik sejak lama, tidak pernah ada hambatan. Semoga kerukunan ini bisa terus dilanjutkan oleh generasi selanjutnya, jangan sampai putus. Tetap saling delokin dan menyama braya," tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Umat Muslim Kampung Jawa Singaraja Rutin Gelar Tradisi Megibung Bersama Puri Buleleng Saat Lebaran