TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Pengakuan gadis berusia 18 tahun kepada sang kekasih bahwa dirinya telah berbadan dua malah membawa petaka bagi dirinya.
Ria Puspita warga asal kampung Ciparay, RT03/RW05, Desa Sukakarya, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur Jawa Barat tewas usai dibunuh oleh sang kekasih berinisial AG (17).
Pembunuhan siswi SMK ini terjadi di sebuah perkebunan teh kawasan Cianjur Jawa Barat.
Kasus ini terungkap berawal adanya penemuan jasad korban di dekat jembatan di Kampung Ciparay, Desa Sukakarya, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur.
Mayat korban dalam kondisi mengenaskan di dekat jembatan karena kekerasan yang dialami.
"Jasad korban ditemukan di dekat area jembatan, sekitar pukul 21.30 WIB Minggu (21/4/2023) setelah dilakukan pencarian oleh keluarga dan kerabatnya," kata Kapolsek Sukanagara AKP Tio, Senin (24/4/2023), seperti dikutip Tribun Jatim dari TribunJabar.
Baca juga: Mayat Laki-laki Ditemukan di Bantaran Sungai Cisimeut Banten, Warga Cirende Babakan Dibuat Geger
Petugas langsung mengevakuasi jasad korban ke RSUD Cianjur.
"Kita masih lakukan pengembangan dan penyelidikan terkait kasus ini.
Jasad korban masih di kamar mayat RSUD Cianjur," katanya.
Setelah diperdalam, terungkap bahwa ternyata sosok pelaku yang habisi nyawa gadis Cianjur itu adalah kekasihnya sendiri.
Korban Ria Puspita rupanya dibunuh oleh pacarnya sendiri berinsial AG.
Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan mengatakan, setelah melakukan proses penyedilikan pemeriksaan dan keterangan sejumlah saksi sehingga pelaku AG (17) berhasil ditangkap.
"Pelaku AG (17) berhasil diamankan petugas Polsek Sukanagara dan Satreskrim Polres Cianjur."
"Pelaku diamakan di sebuah rumah di Kampung Tangkil, Desa Pasirbaru, Kecamatan Pagelaran sekitar pukul 01.00 WIB, dini hari tadi," katanya melalui keterangan tertulisnya, Senin (24/4/2023) dikutip dari Tribun Jabar.
Tak hanya itu, pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan oleh pelaku AG untuk menghabisi nyawa kekasihnya tersebut.
"Barang bukti tersebut di antaranya yaitu, satu unit mobil jenis Mitsubishi SS dengan nomer polisi F8906 WF warna hitam, dan satu telepon genggam milik korban," kata dia.
Pelaku AG rupanya ogah bertanggungjawab atas janin bayi yang ada di rahim sang kekasih.
Baca juga: Cerita Warga Cianjur Panik Saat Istrinya Kontraksi Hendak Melahirkan Saat Kemacetan Arus Mudik
Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan kejadian pembunuhan tersebut berawal ketika korban meminta bertemu dengan pelaku.
Saat itu, mereka membicarakan soal kehamilan korban dan meminta pertanggungjawaban pelaku.
Korban dan pelaku akhirnya bertemu sekitar pukul 16.30 WIB, Minggu (23/4/2023) di lokasi perkebunan teh.
Keduanya sempat adu mulut karena pelaku tidak mengakui anak dalam kandungan korban, sebagai darah dagingnya.
Pelaku meyakini kehamilan sang kekasih merupakan perbuatan pria lain.
"Pria lain itu diduga sering menelponnya melalui private number," kata AKBP Aszhari.
Selain itu, ia mengatakan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, korban sempat berpamitan untuk menemui kekasihnya untuk menyelesaikan permasalahan.
"Korban sempat berpamitan untuk menemui pacarnya dengan alasan untuk menyelesaikan dan meminta pertanggungjawaban atas kehamilannya," katanya.
AG tega menghabisi nyawa kekasihnya, Ria dan membuang jasadnya ke jembatan.
Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan, menjelaskan, pembunuhan itu terjadi setelah tidak ada titik temu dalam obrolan korban dengan pelaku.
Akhirnya, saat itu korban beranjak untuk pulang ke rumahnya.
Namun tiba-tiba dalam jarak beberapa meter pelaku langsung mencekik korban.
"Pelaku langsung mengambil seutas tali yang ada di mobilnya dan langsung mencekik leher korban sehingga korban langsung pingsan tidak sadarkan diri," ucapnya.
Ia menambahkan, setelah korban tidak sadarkan diri, pelaku langsung membawanya ke dalam mobil bak.
Setelah berjarak beberapa ratus meter dari titik pertama, pelaku kemudian melempar korban ke bawah jembatan.
"Korban ditemukan pada pukul 21.30 setelah dilakukan pencarian oleh beberapa saksi selanjutnya bersama-sama petugas dievakuasi dan dibawa Puskesmas Sukanagara untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," pungkasnya. (Tribun Jatim/Ignatia)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Asmara Ngenes Gadis Cianjur Hamil, Maut Menjemput di Perkebunan Teh, Pacar Buang Jasad di Jembatan