TRIBUNNEWS.COM - Ikhsanul Kholiqin (22) kalap. Ia membacok Sarmida (56), ibu kandungnya, menggunakan parang karena belum mendapat jatah warisan berupa kebun sawit.
Ibunya mengalami luka serius di bagian kepala dan pundak hingga dilarikan ke rumah sakit.
Aksi Ikhsanul baru bisa dihentikan setelah pihak keluarga berhasil merebut parang darinya.
Polisi menjelaskan Ikhsanul telah merencanakan ingin membacok ibu sendiri Sarmida hanya karena pembagian harta warisan.
Baca juga: Polda Sumut Dalami Adanya Senjata Laras Panjang di Peristiwa Penganiayaan Aditya Hasibuan
Warga Dusun I, Desa Celawan, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, itu kecewa karena tak kunjung diberikan warisan berupa lahan sawit.
Kapolsek Pantai Cermin, M Tambunan mengatakan, dari keterangan saksi pelaku sudah mempersiapkan parang sebelum menemui korban.
"Pada sore dia sudah ketemu ibunya yang sedang berada di rumah keluarga pas di samping rumah pelaku. Dia marah karena masalah harta warisan," kata Tambunan, Rabu (26/4/2023).
Usai cekcok pelaku pergi meninggalkan ibunya dan pergi ke dalam rumahnya.
Dia kemudian mengambil parang dan mengasahnya di belakang rumah.
Setelah azan magrib, pelaku kembali datang menemui ibunya.
Baca juga: Terlibat Penganiayaan yang Dilakukan Anaknya, AKBP Achiruddin Hasibuan Dicopot dari Jabatannya
Saat itu ada sejumlah keluarga di sana, termasuk kakak dan paman pelaku.
Ketika itu pelaku diketahui membawa sebilah parang yang sudah dia tajamkan.
Dihadapan keluarganya korban langsung menyerang korban pada bagian kepala dan pundaknya.