News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ayah Bunuh Anak di Gresik, Korban Baru Pulang dari Pondok, Kakek Korban Minta Pelaku Dihukum Mati

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri) Muhammad Qo'ad Afa'aul Kirom alias Afan tega menghabisi nyawa anaknya dan (Kanan) Surat yang ditulis korban beberapan jam sebelum dibunuh ayahnya. Kakek korban minta pelaku dihukum mati.

TRIBUNNEWS.COM - Pria di Gresik, Jawa Timur, bernama Muhammad Qodad Affaul alias Afan (29) ditangkap karena membunuh anaknya sendiri yang berinisial AK alias Z (9).

Korban yang merupakan putri semata wayang pelaku selama ini disekolahkan di pondok oleh kakek dan neneknya.

Hal ini dilakukan karena pelaku dan istrinya sering bertengkar di rumah.

Seluruh biaya selama di pondok ditanggung oleh mertua pelaku yang bernama Dodik (62) dan Yani (60). 

Kasatreskrim Polres Gresik, Iptu Aldhino Prima Wirdhan, mengatakan korban pulang dari pondok pesantren pada bulan Ramadhan kemarin.

Baca juga: Sosok Ayah di Gresik Bunuh Anak Kandungnya, Disebut Sering Pakai Narkoba, Tak Ada Penyesalan

"Mondok di Malang. Baru dijemput kemarin saat lebaran," paparnya, Senin (1/5/2023), dikutip dari TribunJatim.com.

Dodik dan Yani kaget mendengar kabar korban dibunuh oleh menantunya sendiri.

Lebaran 2023 merupakan momen terakhir korban bertemu dengan kakek dan neneknya.

Saat berada di Mapolsek Menganti, Dodik meminta pelaku dihukum mati karena telah membunuh cucunya yang tidak bersalah.

"Dua orang tua itu sering pakai narkoba. Kok bisa dibunuh bapaknya sendiri. Tolong tersangka di hukum mati," tegas Dodik.

Pelaku Tak Mampu Biayai Anaknya

Tekanan ekonomi membuat pelaku membunuh anak semata wayangnya menggunakan pisau dapur, Sabtu (29/4/2023) sekitar pukul 04.30 WIB.

Dalam konferensi pers di Polres Gresik, pelaku tampak mengenakan baju tahanan dan tidak terlihat rasa penyesalan dari wajahnya.

Afan mengaku membunuh putrinya yang masih duduk di kelas 2 SD karena ditinggal istri dan tidak mampu membiayai kebutuhan anaknya lagi.

"Faktor ekonomi, tidak mampu membiayai. Saya kerja konveksi sudah satu tahun, dibayar Rp300 ribu," ungkap pelaku, Minggu (30/4/2023).

Baca juga: Terungkap Alasan Ayah di Gresik Tega Bunuh Anak Kandung, Ingin Putrinya Masuk Surga, Tak Menyesal

Hal inilah yang membuat Afan membunuh anaknya sendiri ketika sedang tidur di kamar.

Pelaku tidak menyesali perbuatannya dan berharap anaknya dapat masuk surga.

"Karena anak kecil belum ada dosa bisa masuk surga. Tidak ada penyesalan. Istri pergi tidak tahu kemana, tidak pamit," sambungnya.

Hubungan rumah tangga Afan terancam bubar setelah istrinya memilih kabur dari rumah untuk kembali bekerja sebagai pemandu lagu karaoke. 

Afan merasa emosi karena istrinya memilih pergi meninggalkannya.

"Saya sadar. Kalau ibunya (korban) tidak pantas masuk surga," sambungnya.

Baca juga: Pesan Mengharukan Bocah 9 Tahun di Gresik Sebelum Tewas Ditusuk Ayah Kandung: Selamat Tinggal

Pelaku Residivis Narkoba

Pada  2016, pelaku yang saat itu tinggal di Surabaya pernah terjerat kasus narkoba dan ditangkap Polrestabes Surabaya.

Iptu Aldhino Prima Wirdhan mengatakan pelaku sempat ditahan selama 3,5 tahun.

Dalam melakukan aksi pembunuhan, pelaku tidak sedang dalam pengaruh narkoba.

"Residivis narkoba di tahun 2016 lalu. Sudah kami tes urine tidak dalam pengaruh narkoba," ungkapnya,  Senin (1/5/2023), dikutip dari TribunJatim.com.

Ketika menjalani proses pemeriksaan, Afan mengaku membunuh anaknya dalam keadaan sadar.

Baca juga: Cerita di Balik Ayah Bunuh Anak di Gresik, Korban Tulis Pesan Perpisahan untuk Teman, Berikut Isinya

Kolase surat yang ditulis Z, sebelum dibunuh ayahnya sendiri dan petugas saat mendatangi lokasi pembunuhan di Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur. (Istimewa/TribunJatim.com)

Ditemukan Kertas Berisi Pesan Terakhir Korban

Satreskrim Polres Gresik melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah kontrakan yang dihuni pelaku pembunuhan, Afan.

Wakapolres Gresik, Kompol Erika Purwana Putra, mengatakan dalam proses olah TKP ditemukan selembar kertas milik korban yang berisi pesan perpisahan.

Baca juga: Polsek Pegantenan Mengamankan Terduga Pelaku Pembunuhan Pemuda Pamekasan

"Korban malamnya sebelum tidur sempat menggambar cerita dengan teman-temannya," paparnya, Minggu (30/4/2023), dikutip dari TribunJatim.com.

Dalam kertas tersebut terdapat gambar orang disertai pesan bertuliskan 'Dari Zee untuk Airin. Selamat tinggal Airin. Selamat kenal Zee dan Pelangi dan Alea.'

Nama yang ditulis dalam kertas merupakan teman-teman korban yang masih duduk di kelas 2 SD.

Petugas kepolisian berusaha menanyakan arti dari tulisan tersebut ke pelaku, namun pelaku langsung menangis melihat kertas yang ditulis oleh putrinya.

Pembunuhan Berencana

Pria berumur 29 tahun tersebut telah merencanakan pembunuhan dengan menyiapkan sebuah pisau dapur.

Sehari sebelum mengeksekusi korban, pelaku sempat mencari referensi di internet terkait cara membunuh.

Baca juga: Kronologi Ayah di Gresik Bunuh Anaknya, Ingin Korban Masuk Surga hingga Kecewa Istri Jadi LC Karaoke

Hal tersebut dibenarkan Kompol Erika Purwana Putra.

Ia menduga kasus pembunuhan yang dilakukan pelaku termasuk pembunuhan berencana.

Dari handphone pelaku ditemukan bukti pelaku telah mencari cara melakukan pembunuhan.

"Di handphonenya ada riwayat pencarian," bebernya.

Berdasarkan hasil autopsi, terdapat 24 luka tusukan di punggung jasad korban.

Tusukan tersebut terlihat menembus ke jantung dan mengakibatkan korban meninggal di TKP.

"Menusuk pisau ke tubuh anaknya posisi tertelungkup, luka tusuk 24 kali ke punggung sampai tembus ke jantung," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Willy Abraham)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini