TRIBUNNEWS.COM - Seorang bocah kelas 2 SD di Sukabumi, Jawa Barat meninggal diduga karena dianiaya kakak kelasnya, Sabtu (20/5/2023) sekitar pukul 08.00 WIB.
Korban yang berinisial MHD (9) sempat kritis selama 3 hari di rumah sakit akibat kekerasan yang dialami di lingkungan sekolah.
Polisi belum menungkap penyebab kematian korban karena masih dalam proses penyelidikan.
Namun berdasarkan keterangan korban sebelum meninggal, ada tiga kakak kelas korban yang melakukan penganiayaan.
Kakek korban, MY (52) mengatakan MHD sering jadi korban perundungan di sekolah karena statusnya sebagai siswa yang baru pindah.
Baca juga: Bocah SD di Sukabumi Tewas usai Diduga Dikeroyok Kakak Kelas, Polisi akan Periksa Pihak Sekolah
Pihak keluarga sepakat memindahkan sekolah korban agar lebih dekat dengan rumah kakeknya.
"Jadi baru 4 bulan pindah kesini, tujuannya agar dekat dan sudah membikinkan rumah untuk orang tua dekat sekolah," paparnya, Minggu (21/5/2023), dikutip dari TribunJabar.com.
MY mengungkapkan cucunya dianiaya selama dua hari dan pelaku penganiayaan ada yang dari kelas 5 SD, kelas 4 SD, bahkan kelas 2 SD.
"Kejadian dari hari Senin, Selasa. Jadi dua hari itu dipukulin di lingkungan sekolah. Dianiayanya di belakang sekolah dekat dan kamar mandi," imbuhnya.
Ia tidak mengetahui identitas para pelaku penganiayaan, tapi sebelum korban meninggal sempat diungkapkan inisial salah satu pelaku.
"Ketika ditanya siapa yang melakukannya (penganiayaan), korban hanya bilang oleh inisial AZ, namun itu tidak berlanjut karena suara korban sudah tidak ada," terangnya.
Polisi masih mendalami kasus ini karena siswa dengan inisial AZ di sekolah tersebut ada 4 siswa.
"Sedangkan seteleh dicek di sekolahnya, ada 4 orang namanya disebutkan (sama)," bebernya.
Baca juga: Bocah SD Sukabumi Dikeroyok Kakak Kelas saat di Sekolah, Korban Sempat Koma 3 Hari Sebelum Meninggal
Ketika berada di rumah sakit, korban juga enggan untuk mengakui telah mendapat penganiayaan dari kakak kelasnya.