TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Indah Chantika Lestari (33) terancam lima tahun penjara kasus penggelapan uang study tour siswa di SMAN 21 Bandung, Jawa Barat sebesar Rp 400 juta.
Indah Chantika Lestari sebelumnya disebut-sebut sebagai oknum pegawai travel Grand Traveling Indonesia (GTI).
Baca juga: Ratusan Siswa SMAN 21 Bandung Batal Study Tour Akibat Uang Pembayaran Dibawa Kabur Oknum Travel
Ternyata, Indah merupakan freelance marketing, bukan pegawai GTI.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono mengatakan pelaku terancam dijerat Pasal 372 dan 378 KUHPidana yang mengatur tentang penipuan serta penggelapan.
Pelaku pun diancam pidana di atas 5 tahun akibat perbuatannya.
"Yang pasti Pasalnya 372 dan 378, penggelapan sudah pasti, apakah nanti keterkaitan dengan yang lain, nanti setelah pemeriksaan," ujar Budi, di Mapolrestabes Bandung, Kamis (25/5/2023).
Sekolah tidak setor uang ke rekening travel
Tour Manager Grand Traveling Indonesia (GTI), Jimmy Tanumihardja mengatakan, study tour ini batal karena uang akomodasinya diduga dibawa kabur oknum pegawai travelnya.
Baca juga: Study Tour SMAN 21 Bandung Batal Digelar karena Perusahaan Travel, Pihak Sekolah Laporkan ke Polisi
Dikatakan Jimmy, pada waktu MoU, pihaknya telah menjelaskan kepada pihak sekolah agar pembayaran dilakukan melalui rekening perusahaan.
"Sekolah memberikan tanda jadi ke travel Rp 10 juta, melalui rekening yang ditunjuk," ujar Jimmy, kepada Tribun Jabar melalui pesan WhatsApp.
Namun, mendekati batas waktu pembayaran, pihak sekolah tidak kunjung membayarkan sisanya.
"Kami menanyakan pelunasan tur tapi tidak dijawab," ujarnya.
Agar semuanya jelas, mereka pun kemudian mendatangi sekolah menanyakan masalah biaya study tour tersebut.
Dari situlah diketahui bahwa selama ini uang pembayarannya ternyata ditransfer oleh bendahara ke tour leader yang akan membawa tur.
Baca juga: Viral Siswa SMAN 3 Bandung Sewa Kereta Eksekutif untuk Study Tour ke Bali, Ini Faktanya
"Berarti pihak sekolah menyalahi MoU kesepakatan pembayaran dan jumlah uangnya yang waktu kami klarifikasi nilainya belum jelas," ucapnya.
Atas dasar hal tersebut, kata dia, otomatis travel tidak bisa menjalankan tur karena merasa tidak pernah menerima pembayarannya.
"Dari keterangan sekolah tur akan di-reschedule (dijadwal ulang) sambil mencari tahu keberadaan tour leader tersebut," katanya.
Jimmy pun mengakui bahwa orang yang membawa kabur uang study tour itu merupakan karyawan di Travel GTI.
"Ya, betul marketing merangkap tour leader," ujarnya.
Dibayari alumni
Wakasek Kesiswaan SMAN 21 Bandung, Lilis Komariah mengatakan biaya study tour tersebut akan diganti oleh para alumni.
Dengan demikian, para siswa-siswa tidak perlu lagi menyetorkan sejumlah uang.
Lilis menegaskan 320 siswa yang hendak studi tour ke Yogyakarta tetap akan berangkat, namun waktunya menjadi 14,15, dan 16 Juni 2023.
Baca juga: Kurir Narkoba Laporkan 9 Polisi Dalam Kasus Penggelapan Sabu, Kuasa Hukum Pelapor Mengaku Disuap
"Kami sudah ada solusi dari permasalahan ini. Nanti mereka (siswa) akan tetap berangkat namun setelah penilaian akhir tahun atau tiga hari sebelum pembagian rapor. Soal dana (biaya) aman. Siswa enggak perlu membayar lagi. Nanti, alumni SMAN 21 Bandung yang akan mengurusnya karena mereka peduli dan mungkin juga alumni ada yang mempunyai travel atau bagaimana yang jelas mereka peduli," ujarnya.
Sebelumnya, ratusan siswa SMAN 21 Bandung berunjuk rasa di halaman sekolah mereka, Rabu (24/5/2023).
Mereka mengaku kecewa rencana keberangkatan mereka ke Yogyakarta, kemarin, mendadak dibatalkan pihak sekolah.
Padahal, untuk kegiatan itu mereka sudah membayar masing-masing Rp 1,3 juta kepada pihak sekolah.
Rencananya study tour berlangsung tiga hari mulai 24 Mei hingga 26 Mei.
Perwakilan siswa kelas 11, Andhika, mengatakan, kesedihan dan kekecewaan mereka bertambah karena pembatalan disampaikan pihak sekolah hanya beberapa jam sebelum keberangkatan.
"Tiba-tiba semalam kami dikabari jika pergi ke Yogyakarta ini enggak jadi, tanpa ada alasan yang jelas. Tadi juga ada rapat orang tua dan dengar-dengar uang yang sudah dibayarkan siswa ini dibawa pihak travel," ungkap Andika di sela unjuk rasa, kemarin.
Andhika mengatakan, kegiatan study tour ini sudah direncanakan sejak lama.
"Rencana ke Yogyakarta itu sudah ada setelah Lebaran. Per siswanya Rp 1,3 juta. Seminggu sebelum hari H sudah harus lunas semua," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pegawai Travel yang Bawa Kabur Duit Study Tour SMAN 21 Dipakai untuk Pribadi, Terancam Dibui 5 Tahun
UPDATE Demo Siswa SMAN 21 Bandung, Akhirnya Ada yang Bayari Study Tour, Bukan Pihak Sekolah
dan
Siswa SMAN 21 Bandung Demo, Uang Study Tour Dibawa Kabur, Batal Beberapa Jam Sebelum Berangkat