Atas kejadian tersebut, keduanya saling lapor ke Polres Metro Depok.
Baca juga: KDRT Suami-Istri Jadi Tersangka di Depok Dapat Atensi Mahfud MD, Kapolda: Dua-duanya Layak Ditahan
Mahfud MD Turun Tangan
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD pun turun tangan.
Mahfud MD pun menghubungi Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto.
"Pak Menkopolhukam sempat menelepon saya, coba diberikan atensi kami penyidikan ini menjadi atensi, apapun, apalagi kalau ada keluhan masyarakat," ujar Karyoto di Mapolres Metro Depok, Kamis (25/5/2023).
Karyoto juga mengatakan, pihaknya diminta untuk menangani kasus ini dengan mengedepankan prinsip keadilan.
"Apalagi kalau Menkopolhukam sudah menanyakan, ke saya menjadi atensi beliau," kata Karyoto.
Pihaknya pun langsung mendatangi Polres Metro Depok untuk mengecek secara langsung penanganan kasus ini.
Lebih lanjut Karyoto mengatakan, kasus ini terlihat tidak berimbang karena hanya PB yang ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka.
"Sebenarnya dua-duanya layak dilakukan penahanan. Suami dilakukan penahanan, istri layak dilakukan penahanan. Hanya suami masih ada proses pengobatan, kelihatannya tidak berimbang," kata Karyoto.
Karyoto menilai langkah penyidik dengan menetapkan PB sebagai tersangka dan melakukan penahanan sudah tepat.
"Kelihatannya tidak berimbang tapi alasannya benar juga, masih patut dan wajar terhadap apa yang ada di oleh penyidik dalam proses penyelidikan," ujar dia.
Namun, sambungnya, saat ini polisi telah menangguhkan penahanan PB.
"Kemarin juga dilakukan penangguhan penahanan. Artinya di kedua belah pihak sementara suami yang melaporkan istri dan istri melaporkan suami sama-sama tidak ditahan. Memang kondisinya sebenarnya di dua belah pihak ini suami istri, dua-duanya bisa dilakukan penahanan," ucap Kapolda.
(Tribunnews.com, Renald/Wahyu Aji)(TribunnewsDepok.com, Ramadhan LQ)