"Takut dan gemetar waktu itu mau memotong. Saya takut, gemetar nggak pernah melakukan ini."
"Saya takut ketahuan, saya potong," katanya.
Ia juga mengaku menyesal seumur hidup lantaran telah tega membunuh dan memutilasi Rohmadi.
"Kowe kapok ora ?(Kamu jera tidak?)," tanya Ahmad.
"Wah saya kapok dan menyesal seumur hidup saya. Dan saya minta maaf kepada bapak-bapak, dan Kapolri, dan sebagainya, saya tidak bisa menyebutkan satu pe rsatu."
"Dan saya minta maaf dengan keluarga korban yang telah saya bunuh, saya menyesal sekali," jawab Yono sambil menangis.
Sebelumnya diberitakan, warga Solo dan Sukoharjo digegerkan dengan penemuan potongan tubuh manusia di beberapa bantaran sungai Bengawan Solo pada Minggu (21/5/2023) hingga Senin (22/5/2023).
Tim gabungan dari Polres Sukoharjo, Polres Solo, dan back up dari Ditreskrimum dan Dokkes Polda Jateng pun melakukan identifikasi berupa autopsi dan pemeriksaan sidik jari.
Alhasil, kepolisian pun berhasil mengidentifikasi identitas dari korban lewat pemeriksan sidik jari tengah.
Selain itu, keberhasilan identifikasi juga didukung dari pemeriksaan sampel darah yang diambil dari pihak keluarga korban.
Polisi pun menyimpulkan bahwa korban berinisial R dan berumur 50 tahun.
Korban adalah warga Keprabon Wetan, Kecamatan Banjarsari, Solo.
"Hasil identifikasi juga diperkuat dengan alat bukti lain berupa foto gambar naga pada lengan atas kanan yang didapatkan dari penyelidikan anggota opsnal."
"Dari hasil CSI, Polri menyimpulkan bahwa korban adalah 'R', warga Keprabon Wetan, Banjarsari, Solo," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudusy dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (27/5/2023).
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Yohanes Liestyo Poerwoto/Milani Resti) (TribunSolo.com/Anang Ma'ruf)