News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Remaja Laki-laki Korban Kepala Sekolah Cabul di MTs Labuhanbatu Bertambah Jadi 10 Orang

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi - Korban kepala sekolah cabul di lingkungan sekolah MTS Al- Washliyah dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA), Desa Adian Torop bertambah menjadi 10 orang. Sebelumnya korban pelecehan seksual pelajar laki-laki di lingkungan sekolah MTS tersebut berjumlah 9 orang.

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Korban kepala sekolah cabul di lingkungan sekolah MTS Al- Washliyah dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA), Desa Adian Torop bertambah menjadi 10 orang.

Sebelumnya korban pelecehan seksual pelajar laki-laki di lingkungan sekolah MTS tersebut berjumlah 9 orang.

Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Rusdi Marzuki mengatakan bertambahnya korban diketahui setelah pihaknya mendatangi lokasi.

Dari sana didapat pengaduan jika seorang pelajar pria ini turut menjadi korban kebiadaban PH alias Aseng (40), kepala sekolah Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA), Desa Adian Torop.

Baca juga: Oknum Guru Ngaji di Garut Cabuli 17 Bocah Laki-laki, Pernah Jadi Korban Pelecehan saat Kecil

"Korban bertambah 1 orang. Saat kita ke TKP ulang inilah diketahui ada korban lain," kata Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Rusdi Marzuki, Sabtu (3/6/2023).

Untuk memulihkan kondisi psikologis anak-anak korban pelecehan ini Polisi melakukan trauma healing.

Diharapkan mereka bisa pulih setelah apa yang menimpa mereka.

Sebelumnya, PH alias Aseng (40), warga Dusun Stasiun, Desa Adian Torop, Kecamatan Aek Natas, Kabupaten Labuhanbatu Utara ditangkap Polisi karena diduga mencabuli sembilan pelajar laki-laki.

Setelah diselidiki, ia ternyata menjabat kepala sekolah di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA), Desa Adian Torop.

Polisi menjelaskan, pelaku melancarkan aksi bejat di antaranya di kantor guru MTS Alwashliyah, aula sekolah Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) hingga di kantin.

Kapolres Labuhanbatu AKBP James H Hutajulu mengatakan, aksi ini diduga dilakukan sebanyak 22 kali dengan rentang waktu sejak tahun 2020 sampai tahun 2023.

Aksi bejat itu dilakukan dengan rincian di ruang guru 12 kali, kantin 4 kali dan Aula sekolah 6 kali.

Baca juga: Stres dan Trauma, Penahanan 2 Mahasiswa FK Unand Tersangka Pelaku Pelecehan Seksual Ditangguhkan

"Sekira sejak tahun 2020 sampai hari Minggu 21 Mei 2023 dengan korban 6 siswa MDTA Adian dan 3 siswa MTS Alwashliyah Adian Torop," kata Kapolres Labuhanbatu AKBP James H Hutajulu, Selasa (30/5/2023).

Hasil pemeriksaan, modus bejat Aseng adalah dengan memanggil para korban ketika suasana sepi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini