TRIBUNNEWS.COM, KEPAHIANG - Warga membawa jasad Syukur (65) dari RSUD ke rumah duka di Desa Langgar Jaya, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu menggunakan sepeda motor yang sudah dimodifikasi.
Syukur yang meninggal dunia karena sakit itu terpaksa dibawa menggunakan sepeda motor lantaran di Desa Langgar Jaya, Kecamatan Muara Kemumu, Kabupaten Kepahiang akses jalannya masih berupa tanah, sehingga mobil ambulans tak bisa masuk.
Ambulans yang mengantar jenazah Syukur hanya dapat mengantar hingga Desa Cinto Mandi, karena akses jalan menuju Desa Langgar Jaya tak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.
Selanjutnya jasad Syukur dibawa menggunakan sepeda motor yang sudah dimodifikasi menuju ke rumah duka di Desa Langgar Jaya.
Baca juga: Jasad Diduga Sri Mulyani Tinggal Kerangka, Benarkah Mantan Tunangannya Seorang Oknum TNI Terlibat?
Dikutip dari Tribunbengkulu, sebelum meninggal, Syukur yang sudah berusia lanjut itu dievakuasi warga dengan cara ditandu sejauh 13 km untuk berobat ke rumah sakit.
Warga dan anggota TNI-Polri secara bergantian menandu Syukur menempuh perjalanan kaki selama 4 jam pada Rabu 31 Mei 2023.
Syukur menghembuskan napas terakhir pada Sabtu 3 Juni 2023 sekitar pukul 23.00 WIB, setelah mendapatkan perawatan di RSUD Kepahiang.
Sayangnya, ambulans yang mengantar jenazah Syukur hanya dapat mengantar hingga Desa Cinto Mandi, karena akses jalan menuju Desa Langgar Jaya tak bisa dilalui oleh kendaraan roda 4.
Kejadian inipun viral di media sosial Instagram yang diposting oleh @andelumuth_ .
Dalam video berdurasi 1 menit 30 detik itu memperlihatkan jenazah Syukur dipindahkan dari mobil ambulans ke motor kebun yang sudah dimodifikasi.
Untuk mengimbangi berat jenazah, warga menambahkan batang pisang, sebagai penyeimbang dalam perjalanan.
Baca juga: Jasad Jumadi Berhasil Dievakuasi Setelah 6 Jam Terjebak di dalam Sumur Diduga Mengandung Gas Beracun
Akun instagram tersebut saat dikonfirmasi oleh TribunBengkulu.com, membenarkan kejadian tersebut.
"Iya kak, pak Syukur meninggal kak, warga yang kita antar ke RSUD menggunakan tandu kemarin," kata pemilik akun @andelumuth_ atau yang dikenal Ande Lukman.
Saat ini jenazah Syukur sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman umum (TPU) di Desa Langgar Jaya.
Motor Dimodifikasi untuk Bawa Jenazah
Dari video yang diunggah akun @andelumuth_, satu unit motor dimodifikasi, bagian kiri dan kanan motor dipasang kayu untuk meletakkan papan berbentuk peti tanpa penutup untuk memuat jenazah.
Sementara di sisi lainnya diletakkan batang pisang sebagai penyeimbang.
Narasi dalam postingan tersebut menjelaskan bahwa pada Minggu 4 Juni 2023 pukul 02.00 WIB warga sedang bersiap-siap menjemput jasad warga yang meninggal karena sakit.
Akun @andelumuth_ juga menandai akun Presiden Joko Widodo @jokowi.
Dia menyampaikan jika sudah puluhan tahun jalan mereka belum dibangun.
Baca juga: Ibu Hamil Warga Pandeglang Banten Harus Ditandu Warga ke Rumah Bidan Karena Jalan Rusak Parah
Ia berharap jalan desa mereka juga bisa dibangun seperti di daerah-daerah lainnya.
Selain itu, karena akses jalan desa mereka yang masih tanah dan tidak bisa dilewati mobil, ketika ada warga yang sakit juga terpaksa harus ditandu untuk dibawa berobat ke rumah sakit.
"Minggu 4 juni 2023 pukul 02.00 wib proses penjemputan jenazah meninggal karena sakit.
Kepada yg terhormat bapak presiden @jokowi kami warga indonesia bagian pelosok provinsi bengkulu kabupaten kepahiang kecamatan muara kemumu ingin meminta belas kasih pembangunan jalan seperti daerah2 lain nya."
" sudah puluhan tahun kami disini belum merasakan jalan halus seperti lampung yg baru saja di bangun, inilah yg terjadi ketika ada warga yg sakit, pergi ditandu pulang di blandar krna kehilangan nyawa, 10 kilo perjalanan agar bisa mendapatkan perawatan, itupun kalau tidak di halau hujan di karenakan jalan yg masih tanah."
"Sekali lagi mohon bantuan nya kepada bapak2 pejabat sekalian, harus bagaimana lagi kami meminta perhatian. Terimakasih," tulis @andelumuth_.
Bupati Surati Gubernur
Bupati Kepahiang Hidayatullah Sjahid menyurati Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah terkait akses jalan di Desa Langgar Jaya yang masih berupa tanah.
Bupati menyurati gubernur untuk meminta bantuan terkait pembangunan jalan di Desa Langgar Jaya tersebut.
"Kemarin ada usulan dari DPRD Provinsi Dapil Kepahiang minta bikin surat sebelum malam ini, untuk diserahkan ke gubernur," ungkap Bupati Kepahiang Hidayatullah, Pada Senin (5/6/2023).
Akibat akses jalan yang sulit dilalui mobil biasa, pada Minggu 4 Juni 2023 jenazah Syukur (65) warga Desa Langgar Jaya terpaksa harus dibawa dengan motor kebun yang sudah dimodifikasi, menempuh jarak sekitar 13 kilometer.
Bupati Hidayatullah mengaku sudah berupaya untuk membangun jalan tersebut sejak 2016 menggunakan APBD, namun uang dari APBD tak sanggup.
Ia juga sudah mengupayakan untuk menggunakan dana alokasi khusus (DAK) namun tak diakomodir.
"Jadi solusinya dulu kami melakukan pinjaman daerah ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), untuk pembangunan jalan," tuturnya.
Namun dalam proses peminjamannya, banyak sekali administrasi yang dibutuhkan, hingga akhirnya pinjaman tersebut diakomodir.
Sayangnya pinjaman dari PT SMI, anggarannya tak masuk ke rekening daerah, namun berada dengan pihak PT SMI.
"Malah pihak pemerintah yang jatuhnya mendukung pembangunan jalan oleh pihak PT SMI," jelasnya.
Selama proses pinjaman tersebut, ternyata kontraktor pengerjaan pembangunan jalan juga berhenti, karena tak adanya anggaran.
Melihat situasi dari pinjaman daerah ini memiliki potensi yang tak menguntungkan bagi pemkab, dan ditambah lagi jika melanjutkan proyek pembangunan jalan tersebut akan menjadi malapetaka karena sebelumnya sudah ada temuan dari BPK RI, akhirnya pemkab menghentikan pinjaman.
"Setelah dihitung-hitung bunga pinjaman cukup besar, ditakutkan Pemerintah Kabupaten menjadi korban dari pinjaman tersebut, dan pada Januari 2021 pinjaman daerah ini dihentikan," ujarnya.
Untuk diketahui, dalam pinjaman daerah yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kepahiang, digunakan untuk tiga proyek infrastruktur.
Dari tiga proyek yang dikerjakan oleh tiga kontraktor berbeda tersebut, putus kontrak sebelum pengerjaan selesai 100 persen.
Proyek pertama yakni, pembangunan jalan pusat pemerintahan – Barat wetan dikerjakan oleh PT. Nurangga Brother’s Putra, dengan anggaran Rp 23,9 miliar. Dalam pengerjaannya baru yang terealisasi 53 persen.
Kemudian, pembangunan Jalan Cinto Mandi – Langgar Jaya dikerjakan oleh PT. Bayu Inti Pelangi, dengan anggaran Rp 18,5 miliar, dalam pengerjaannya yang baru terealisasi 23 persen.
Lalu, peningkatan jalan Desa Rana Kurung – Batu Bandung dikerjakan oleh PT. Sarana Multikarya Indonesia, dengan anggaran Rp 17,3 miliar, dalam pengerjaannya yang baru terealisasi 17 persen.
Sumber: (TribunBengkulu.com, Panji Destama)
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul:
Miris, Jenazah di Kepahiang Bengkulu Diangkut Pakai Motor karena Akses Jalan Masih Tanah
Jenazah Diangkut Motor karena Akses Jalan Masih Tanah, Bupati Kepahiang Surati Gubernur