TRIBUNNEWS.COM - Demo yang dilakukan Forum Indramayu Menggugat (FIM) di depan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023) tak buahkan hasil.
Massa pun terpaksa bubar tanpa mendapatkan jawaban soal tuntutan mereka.
Keinginan untuk bertemu dengan pihak pengurus ponpes pun tidak mereka capai, karena adanya massa tandingan yang telah dipersiapkan pihak ponpes.
Pihak kepolisian pun berjaga dan menghalau massa agar tidak terjadi kericuhan.
Syahid Mukhlisin, koordinator aksi mengungkapkan kekecewaannya.
"Hasilnya nihil demo hari ini," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Baca juga: Populer Regional: Ponpes Al Zaytun Dikepung Ribuan Warga - Tabungan Siswa Rp112 Juta Hilang
Karena tak menemukan hasil, massa mengancam akan melakukan aksi ke Jakarta dengan mendatangi sejumlah kantor Kementerian.
"Kita akan terus mengadvokasi teman-teman di sini dan kita akan melakukan aksi yang jauh lebih besar ke istana negara, Kemenko Polhukam, Kementerian ATR/BPN, ke Kementerian Perizinan juga," ujar dia.
Tuntutan Pendemo
Diketahui, ada lima tuntutan yang disampaikan pendemo.
Mengutip TribunJabar.id Jamal Wibisono, Koordinasi aksi lainnya mengatakan, tuntutan tersebut yakni meminta MUI dan Kemenag untuk memeriksa dugaan aliran sesat yang ada di Ponpes Al Zaytun.
Pihaknya juga meminta pihak kepolisian soal adanya dugaan kasus rudapaksa yang dilakukan pimpinan ponpes.
Tuntutan ketiga, terkait isu Ponpes Al Zaytun merampas tanah rakyat yang tidak jelas izinnya.
Massa juga mendesak pembuatan dermaga khusus oleh Ponpes Al Zaytun di Kecamatan Kandanghaur dihentikan.