"Enggak suka saja kalau ibu menikah lagi dengan orang lain, karena yang ini suka kasar, suka marah-marah ke saya," ujar Merpal seperti yang diwartakan TribunSumsel.com.
Ternyata, bukan hanya sekali Merpal melakukan hal tersebut, ia pernah melakukan hal serupa sebanyak tiga kali dengan alasan yang sama.
Bahkan, adik pelaku yang masih SD juga pernah menjadi sasaran penganiayaan.
"Waktu itu adik saya pulang sekolah tapi langsung main jadi saya jengkel. Selain itu adik saya itu masih sering dikasih uang oleh ayah kandung saya sedangkan saya enggak," bebernya.
Baca juga: Anak Aniya Ibu Kandung di Palembang, Pelaku Sering Konsumsi Sabu Pakai Uang Orang Tua
Positif Sabu
Kapolsek Ilir Barat I, Kompol Ginanjar mengungkapkan, pelaku benar positif konsumsi sabu.
Ia juga mengatakan, korban mengalami luka di bagian punggung.
"Korban mengalami luka tusuk dua lubang di bagian punggung satu dan di lengan satu, saat ini korban masih dalam keadaan trauma," katanya.
Ginanjar menambahkan, sang ibu melaporkan anaknya karena telah berulang kali melakukan hal tersebut.
"Pertama itu pas waktu bulan puasa, ibunya dikejar dengan menggunakan parang dan yang kedua juga menggunakan parang. Sudah berusaha diomongin pelan-pelan sehari dua hari dilakukan lagi," katanya.
Selain motif karena tak setuju ibunya menikah lagi, pelaku melakukan penganiayaan karena ibunya tak memberikan uang untuk membeli rokok.
"Dia minta uang tapi enggak dikasih oleh ibunya jadi langsung dia tusuk ibunya dengan menggunakan obeng," tutupnya.
Atas perilaku tersangka, Merpal dikenakan pasal 351 KUHPidana dengan ancaman penjara maksimal dua tahun.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunSumsel.com, Fransiska Kristela)