TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kabar terbaru soal uang tabungan 17 siswa Sekolah Dasar 2 Negeri Kondangjajar, Cijulung, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Diketahui, uang tabungan belasan siswa tersebut belum dikembalikan pihak sekolah ke orang tua.
Total uang tabungan tersebut mencapai Rp112.576.000 dengan nilai tabungan tiap siswa berbeda.
Kapolres Pangandaran, AKBP Hidayat mengatakan, pihaknya telah mendalami kasus uang tabungan siswa kelas enam yang belum dikembalikan tersebut.
"Sekarang, masih didalami dulu," ujar Hidayat kepada Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Kamis (15/6/2023) siang.
Ditanya apakah sudah ada orang tua siswa yang melaporkan, pihaknya pun mengonfirmasi hal tersebut.
Baca juga: Siswa di Pangandaran Nabung hingga Ratusan Juta, saat akan Diambil Pihak Sekolah Bilang Uang Tak Ada
"Sudah (sudah ada laporan) dan sedang dimintai keterangan dulu saksi-saksinya. Artinya, masih proses penyelidikan," katanya.
Ternyata, uang yang belum dikembalikan bukan hanya milik siswa SDN 2 Kondangjajar juga.
Salah satu orang tua siswa kelas 6 SDN 2 Kondangjajar, Widiansyah mengatakan, hal serupa terjadi di beberapa sekolah lainnya di wilayah kecamatan Cijulang.
"Seperti, di SD Negeri 1 Cijulang atas nama Yayan yang sama orang tua murid kelas 6 sudah ada panggilan dari Polres Pangandaran," ujarnya.
Ia juga menceritakan, ada salah satu orang tua siswa yang telah menabung hingga Rp200 juta.
"Sudah itu, masih di SD Negeri 1 Cijulang, orang tuanya atas nama Asep yang sama katanya uang tabungan sekitar Rp 200 juta belum dikembalikan semua," kata Widiansyah.
Kata Kepala Sekolah
Kepala Sekolah SD Negeri 2 Kedongjajar, Nakizu, mengatakan uang tabungan para siswa tidak hilang, namun ada di koperasi.
Tetapi, karena kondisi koperasi sedang kolaps, maka uang tidak bisa langsung dikembalikan.
"Tapi, kondisi koperasinya sedang kolaps yang akibatnya tidak bisa langsung mengembalikan tabungan siswa," ujarnya seperti yang diwartakan Tribun Priangan.
Ia juga mengatakan, tak hanya satu sekolah saja yang mengalami hal serupa.
"Kami, dari pihak sekolah tidak bisa apa-apa. Apalagi, saya jadi kepala sekolah di SD ini baru setahun," kata Nakizu.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunPriangan.com, Padna)