Sayangnya, orang tua korban tidak segera membawanya ke rumah sakit atau puskesmas untuk mendapatkan suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR) karena merasa luka gigitannya cukup ringan.
Padahal kerabat korban telah memberikan saran itu untuk menghindari terjadinya rabies.
Sebab, anjing tersebut juga pernah menggigit dua sahabat Riska sekitar enam bulan yang lalu.
"Saat dia digigit, bapaknya langsung menghubungi saya. Saya sudah sarankan cepat dibawa ke Puskesmas biar di VAR. Tapi kata bapaknya, lukanya hanya kecil," jelas Santika, dikutip Tribunnews.com dari TribunBali.com, Sabtu (17/6/2023).
"Setelah digigit itu, Riska juga baik-baik saja badannya tidak panas. Dua temannya yang pernah digigit sekitar enam bulan yang lalu juga sampai saat ini baik-baik saja, " lanjutnya.
Nahasnya pada Sabtu (10/6/2023), bocah malang itu mulai mengalami gejala khas yang mengarah pada rabies seperti tidak bisa minum air, nyeri menelan, gelisah dan takut pada angin.
Hingga akhirnya KRS dilarikan ke RSUD Tangguwisa pada Minggu (11/6/2023), lalu dirujuk ke RSUD Buleleng untuk penanganan intensif.
Namun sayang selang beberapa jam dirawat di RSUD Buleleng, anak kedua dari pasangan PR dan WS itu meninggal dunia.
Baca juga: Bocah Lima Tahun di Timor Tengah Selatan NTT Meninggal Usai Digigit Anjing Rabies
Dikatakan kerabatnya, KRA merupakan sosok penyayang binatang khususnya anjing dan kucing.
"Anjing yang menggigit dia ini padahal sering diajak main, bahkan sering diajak tidur di kasur," ungkap Santika.
Jenazah KRA rencananya akan diaben pada Senin (19/6/2023) di Setra Desa Pangkung Paruk.
Akibat kejadian ini, 18 keluarga yang kontak erat dengan KRA diberikan VAR oleh Dinas Kesehatan Buleleng secara bertahap.
Dari Dinas Pertanian kata JMS, juga telah melakukan vaksinasi terhadap anjing-anjing yang ada di Banjar Dinas Lebah Mantung.
Kata Dinas Kesehatan Buleleng