Diketahui, Jeje bakal membentuk tim khusus untuk penanganan kasus ini.
Hal tersebut disampaikan Jeje usai gelar rapat koordinasi dengan kepala sekolah serta satuan pendidikan lainnya yang berkaitan dengan kasus ini.
"Saya, tadi lebih banyak mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi dan tentu terakhir kita ingin menyelesaikan masalah ini," ujar Jeje.
Mengutip TribunJabar.id, pihaknya pun membentuk tim khusus yang dipimpin langsung oleh Inspektur Inspektorat dan diwakili Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran.
"Setiap dua Minggu, kita akan ada evaluasi dan berbicara langsung mengenai langkah-langkah selanjutnya," katanya.
Jeje mengungkapkan, tim khusus mulanya akan menginventarisir dasar persoalan di tiap sekolah yang tak bisa mengembalikan uang tabungan siswa.
Baca juga: Tabungan Siswa Tak Dikembalikan Sekolah karena Koperasi Bangkrut, Bupati Pangandaran Turun Tangan
Harapan orang Tua Murid
Salah satu orang tua murid SDN 2 Kedongjajar, Nining, berharap tabungan bisa segera cair.
Tribun Jabar mewartakan, anak Nining kini sudah kelas 2 SMP, namun tabungan semasa anaknya SD masih belum dibayarkan.
Nining juga mengaku, tabungan tersebut digunakan untuk kebutuhan sekolah anak.
"Tapi, uang ditabung buat kepentingan anak kita sekolah dan buat masa depannya," katanya.
Ia menyebutkan, anaknya telah menabung di sekolah hingga mencapai lebih dari Rp7 juta.
"Nominal tabungan anak saya awalnya dulu Rp 7.660.000. Kemudian, dibayar dicicil sebanyak tiga kali oleh pihak sekolah dan sekarang tinggal Rp 3.817.000," ucap Nining.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunJabar.id, Padna)