TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Kabupaten Klaten Jawa Tengah kini statusnya tanggap darurat kekeringan pada musim kemarau tahun 2023.
Dikutip dari TribunSolo, Bupati Klaten Sri Mulyani telah menandatangani status tanggap darurat tersebut.
Baca juga: Fenomena EL Nino Membuat Suhu Laut Indonesia Jadi Lebih Dingin, BMKG Ingatkan Potensi Kekeringan
Hal itu tak terlepas dari prediksi BMKG jika fenomena alam El Nino akan berdampak pada durasi musim kemarau.
Diperkirakan musim kemarau bakal berlangsung hingga Desember 2023.
"Status tanggap daruratnya sudah saya tanda tangani, harapan kita bersama Klaten tetap aman," ujar Sri Mulyani.
Selain itu, pihaknya juga telah siapkan anggaran khusus untuk penanganan sejumlah wilayah yang diprediksi akan terdampak.
"BTT (biaya tak terduga) sudah ada, bantuan tidak langsung juga ada, di desa-desa juga sudah kami alokasikan, menyikapi kondisi darurat seperti el nino atau yang lain," tambahnya.
Terkait BTT yang sudah disiapkan tahun 2023 ini, Sri Mulyani menyebut sudah ada sebanyak Rp 20 miliar dan pada APBD perubahan direncanakan akan ditambah.
Baca juga: BMKG Minta Warga Diminta Mewaspadai Potensi Kekeringan Akibat El Nino
Mulyani menegaskan bahwa kekeringan hanya terjadi di beberapa wilayah saja terutama di desa sekitar lereng Gunung Merapi.
Sementara itu, diungkapkan Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Klaten, Rujedi Endro Suseno, bahwa anggaran yang tersedia mampu menyediakan ratusan tangki untuk warga terdampak.
Jika kebutuhan meningkat, pihaknya juga telah menyiapkan langkah antisipatif untuk mencukupi kebutuhan sesuai kondisi yang ada.
"Sekarang disiapkan 320 tangki air sudah ada. Kalau tak cukup ada bantuan atau tambahan dari DSP, CSR dan BTT," jelas Rujedi Endro Suseno.
Namun, sampai pekan ketiga Juni ini baru terdapat satu desa yang minta bantuan air bersih akibat merasakan dampak kekeringan.
Baca juga: Stasiun Klimatologi Yogyakarta Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis
Lebih lanjut ia mengatakan, BMKG memprediksi fenomena El Nino akan berlangsung hingga Desember 2023.
"Beberapa waktu lalu BMKG ke kantor untuk masang alat deteksi kegempaan. Saat itu juga bilang akhir mei sudah masuk musim kemarau perkiraan sampai Oktober, karena perkembangan dari Australia El Nino diprediksi sampai Desember," bebernya.
Penulis: Ibnu DT
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Bupati Sri Mulyani Teken Status Tanggap Darurat Kekeringan di Klaten, Sudah Siapkan Rencana