Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Kapolres Yalimo, Kompol Rudolf Yabansabra mengatakan bahwa lokasi jatuhnya pesawat SAM Air merupakan rute yang biasa dilintasi masyarakat Distrik Weralek membeli kebutuhan pokok.
Karena mereka tidak memiliki akses darat, sehingga satu-satunya jalur yang dapat dilintasi adalah melalui udara.
Baca juga: Detik-detik Pesawat SAM Air Jatuh di Papua, Sempat Hilang Kontak dan Ditemukan Terbakar di Hutan
Biasanya masyarakat setempat pergi dan kembali ke kampung mereka naik pesawat, setelah membeli kebutuhan pokok di kota.
"Masyarakat di sana jalurnya harus melalui udara untuk mendapatkan bahan pokok, tidak ada jalan lain, harus melalui udara karena belum ada jalan darat aksesnya," kata Rudolf, dalam tayangan Kompas TV, Jumat (23/6/2023).
Sebelumnya ia mengatakan bahwa situasi di lokasi jatuhnya pesawat SAM Air dengan nomor penerbangan PK-SMW, cukup sulit karena gelap tertutup kabut.
Meskipun saat ini cuaca cerah, namun kawasan tersebut merupakan wilayah terpencil dan letaknya 12 kilometer (km) dari Wamena serta jauh dari pemukiman warga.
"Untuk cuaca ke sana bagus, tapi kan situasi di sana gelap karena daerahnya terpencil juga, jadi kita butuh (waktu) paling besok (evakuasi)," papar Rudolf.
Ia menjelaskan bahwa wilayah jatuhnya pesawat menjadi alasan mengapa tim patroli dari Wamena baru bisa mengetahui lokasi.
Baca juga: Kronologi Jatuhnya Pesawat SAM Air, Berawal Hilang Kontak dan Ditemukan Terbakar di Hutan Papua
Hal itu karena lokasi tertutup kabut sehingga mengganggu pandangan.
"Wilayah pegunungan kan bergunung-gunung, jadi kendalanya biasanya kan kabut, cuaca," jelas Rudolf.
Pesawat SAM Air dengan nomor penerbangan PK-SMW yang dikabarkan hilang kontak di wilayah Ilaga, Papua Pegunungan pada Jumat (23/6/2023) siang, ditemukan jatuh dan terbakar di hutan.
Pesawat itu sebelumnya lepas landas di Bandara Elelim Kabupaten Yalimo menuju Bandara Ilaga pada pukul 11.53 WIT.
Rudolf mengatakan tim SAR gabungan dari Polri dan SAR Jayapura masih berupaya melakukan evakuasi, namun karena pesawat itu jatuh di hutan dan terkendala cuaca, maka proses evakuasi rencananya dilakukan pada Sabtu besok.
"Belum bisa, cuacanya kurang bagus. Terus daerahnya gunung, jadi pasti besok (dievakuasi) kalau cuacanya bagus," tutur Rudolf.
Pihaknya pun masih menunggu informasi dari pihak maskapai.
"Nanti tunggu informasi dari pihak maskapai, nanti kita meluncur ke TKP (Tempat Kejadian Perkara)," jelas Rudolf.
Baca juga: SAM Air Jatuh, Eks Dirut Freeport Ungkap Bedanya Pakai Heli dan Cessna di Papua
Dalam pesawat yang sebelumnya lepas landas di Bandara Elelim di Kabupaten Yalimo menuju Bandara Ilaga itu terdapat 6 orang penumpang.
Kasi SAR Jayapura, Marinus Ohiorat mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan terkait rincian siapa saja penumpang pesawat itu.
Dari 6 orang yang ada dalam pesawat, dua di antaranya merupakan Pilot dan co-Pilot dari maskapai tersebut, namun 4 lainnya belum diketahui.
"Kita belum mendapatkan kepastian penumpang nama yang ikut di pesawat. Sementara yang baru terdeteksi hanya Pilot dan co-Pilot dan itu merupakan kru dari SAM Air PK-SMW. Jadi kami belum tahu siapa 4 orang yang ikut di pesawat," jelas Marinus.
Pesawat SAM Air dengan nomor penerbangan PK-SMW itu sebelumnya lepas landas di Bandara Elelim di Kabupaten Yalimo menuju Bandara Ilaga, pukul 11.53 WIT.
Baca juga: Kapolres Yalimo: Pesawat SAM Air Dipastikan Hancur
Setelah terbang selama 7 menit, pesawat pun hilang kontak.
Padahal biasanya, rute penerbangan dari Bandara Elelim ke Bandara Ilaga hanya membutuhkan waktu 13 menit.