Di Pesantren Al-Zaytun, ia menerapkan Sistem Pendidikan Satu Pipa (One Pipe Education System) yaitu sistem pendidikan formal yang tidak terputus.
Mulai dari tingkat dasar atau Madrasah Ibtidaiah hingga Perguruan tinggi.
Ia dianggap sebagai pelopor pendidikan terpadu atau kampus peradaban karena mendirikan pondok pesantren modern bertajuk Pusat Pendidikan dan Pengembangan Budaya Toleransi serta Pengembangan Budaya Perdamaian.
Sebagai seorang guru, ia mengandalkan manajemen kekitaan bukan keakuan.
Baca juga: Ponpes Al Zaytun Dikepung Ribuan Warga, Nyanyian Lagu Yahudi Shalom Alecheim Menggema di Lokasi Demo
Kontroversi
Nama Panji Gumilang kerap dikaitkan dengan gerakan Darul Islam / NII KW9 yang diketahui dipimpin oleh Abu Toto.
Diduga nama Abu Toto adalah nama alias Panji Gumilang.
Dalam jurnal terbitan UIN Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra menerangkan Panji Gumilang menimbulkan keheranan di kalangan masyarakat Muslim.
Pasalnya, ia mendirikan pesantren yang spektakuler.
Panji Gumilang lalu dituduh oleh kalangan muslim tertentu, telah menyebarkan ajaran menyimpang di pesantren yang didirikannya tersebut.
Namun, investigasi Badan Penelitian Departemen Agama RI menghasilkan kesimpulan bahwa tidak ada penyimpangan dari ajaran Islam di dalam Pesantren Al Zaytun.
Baik dalam segi akidah maupun praktik keagamaan.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunJabar.id/Handhika Rahman)(TribunCirebon.com/Handhika Rahman)