TRIBUNNEWS.COM - Kasus dugaan hubungan inses atau sedarah antara ibu dan anak di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, berbuntut panjang.
Wali Kota (Walkot) Bukittinggi Erman Safar kini dipolisikan oleh EY, ibu rumah tangga yang dituding melakukan hubungan inses dengan anaknya sendiri.
EY merasa nama baiknya dicemarkan oleh orang nomor satu di Kota Bukittinggi itu.
Sebelumnya, Erman Safar menyampaikan informasi adanya dugaan kasus inses antara ibu dan anak di kotanya.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menjadi pembicara saat acara sosialisasi pencegahan pernikahan anak di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (21/6/2023) kemarin.
EY dalam keterangannya membantah dirinya telah berhubungan inses dengan putranya.
Baca juga: 5 Fakta Terbaru Kasus Inses Ibu-Anak di Bukittinggi: Erman Safar Dilaporkan, Kini Beri Respons
"Harusnya sebelum dibeberkan ke publik, ditanyakan dulu ke ibunya.
Saya keberatan dengan yang disampaikan wali kota, ini pencemaran nama baik keluarga kami," ungkap EY, dikutip dari TribunPadang.com, Selasa (27/6/2023).
EY meminta polisi turun tangan guna meluruskan isu inses yang ada.
Ia berharap masalah segera selesai dan nama baik keluarganya bisa pulih kembali.
Sementara itu, Ps. Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Fetrizal mengatakan, pelaporan tidak hanya datang dari EY.
"Kami menerima dua laporan pengaduan dari masyarakat, pertama saudari EY, kedua dari tokoh adat Kurai V Jorong," kata Fetrizal.
Fetrizal menyebut pihaknya masih mempelajari kasus ini semari menunggu arahan dari Kapolres Bukittinggi.
Terlepas dari kabar di atas, berikut profil dan harta kekayaan Walkot Bukittinggi Erman Safar yang dilaporkan ke polisi karena disebut sebar hoaks inses.