News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa Berpusat di Yogyakarta

Update BMKG: Catat 44 Kali Gempa Susulan Guncang Bantul, Terbesar M 4,2

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Update dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), catat 44 gempa susulan di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hingga Sabtu (1/7/2023) pukul 08.00 WIB.

TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 44 gempa susulan di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Gempa susulan tersebut, terjadi setelah gempa berkekuatan magnitudo 6,4 mengguncang Bantul pada Jumat (30/6/2023) pukul 19.57 WIB. 

Informasi tersebut disampaikan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono melalui keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (1/7/2023) pagi. 

Dari keterangan tertulisnya, hingga pukul 08.00 WIB, ada 44 gempa susulan di Bantul. 

Dari 44 gempa susulan tersebut, magnitudo terbesar adalah M 4,2.

"Hingga 1 Juli 2023 pukul 08.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 44 gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M 4,2," katanya. 

Baca juga: Update Gempa 6,4 Magnitudo di DIY: Gunung Kidul Paling Terdampak, Atap Taman Budaya hingga RS Rontok

Sebelumnya, gempa pertama berada di 94 km Barat Daya Bantul dengan titik kedalaman gempa 12 km.

Mengutip Twitter @infoBMKG, gempa kembali terjadi dengan kekuatan 3,5 M.

Gempa susulan pertama ini terjadi sekira pukul 20.19 WIB.

Kemudian, gempa susulan kedua terjadi pada pukul 20.25 WIB dengan kekuatan 3,4 M. 

Selanjutnya, Gempa susulan terjadi lagi pada pukul 20.31 WIB dengan kekuatan 4,2 M. 

Kekuatan gempa susulan keempat mengalami penurunan dengan 3,4 M yang terjadi pukul 20.58. 

Terkait hal tersebut, masyarakat pun dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Kemudian, warga diimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Daryono dalam keterangan tertulisnya.

1 Meninggal 11 Luka-Luka

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY melaporkan data sementara akibat gempa 6,4 M tersebut. 

Lewat unggahan media sosial twitter, BPBD DIY melaporkan ada satu orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka.

Satu orang yang meninggal dunia merupakan warga Kabupaten Bantul, DIY, berinisial S perempuan berusia 67 tahun.

Korban meninggal dunia disebabkan karena kaget yang mengakibatkan serangan jantung hingga berujung meninggal dunia.

Kondisi ini dilaporkan hingga pukul 23.30 WIB.

Tembok dapur rumah Mbah Ponem di Bangunjiwo roboh akibat gempa 6,4 M hari ini. (Tribunjogja.com/Miftahul Huda)

"Update sementara data korban jiwa gempa Bumi wilayan DIY. Kabupaten Bantul 5 luka, 1 meninggal dunia, Kabupaten Gunungkidul 3 luka, dan Kabupaten Sleman 3 luka," tulis akun Twitter @TRCBPBDDIY.

Gempa ini dirasakan sampai Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Jawa Barat. 

Sejumlah rumah hingga fasilitas umum seperti tempat ibadah, sekolah, pemerintah, kesehatan maupun jaringan listrik mengalami kerusakan. 

Penyebab Gempa Bumi

Gempa berkekuatan 6,4 Magnitudo mengguncang wilayah Bantul, Yogyakarta, Jumat (30/6/2023) - Simak fakta-fakta gempa bumi berkekuatan 6,4 magnitudo yang terjadi di barat daya Kabupaten Bantul, DIY pada Jumat (30/6/2023) pukul 19.57 WIB. (Capture BMKG)

Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan penyebab gempa yang mengguncang gempa di Bantul.

Ia mengatakan, gempa bumi di Bantul terjadi lantaran adanya aktivitas subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia," terang Daryono dalam kterangan yang diterima Tribunnews.com, Jumat.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi di Bantul memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

(Tribunnews.com/Milani Resti) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini