TRIBUNNEWS.com - Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, mengungkapkan pihaknya masih dalam proses negosiasi terkait uang tebusan yang diminta Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Uang tebusan itu dikatakan Benny sudah disiapkan oleh pemerintah daerah (pemda) setempat sejak awal Egianus Kogoya mengajukan tuntutan.
Diketahui, sejak awal menyandera Pilot Susi Air berkewarganegaraan Selandia Baru, Phillip Mark Mehrtens, pada 7 Februari 2023, Egianus Kogoya telah meminta beberapa hal pada pemerintah RI.
Yaitu, uang tebusan senilai Rp5 miliar, senjata, bahan makanan, dan bahan medis.
"Terkait hal tersebut, Pemda sudah menyiapkan untuk pembayaran uang tebusan."
"Itu sebetulnya sudah disiapkan sejak awal pada saat adanya tuntutan dari kelompok Egianus Kogoya ini," ungkap Benny dalam program Sapa Indonesia Malam KompasTV, Jumat (30/6/2023), dikutipĀ Tribunnews.com.
Baca juga: KKB Ancam Eksekusi Pilot Susi Air, Ketua Dewan Urusan Luar Negeri Papua Barat: Phillip Bukan Musuh
"Waktu itu (minta uang tebusan) sebesar Rp5 miliar. Namun, itu semuanya dalam proses negosiasi, berapa yang akan bisa disanggupi," lanjutnya.
Terkait tuntutan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya yang lainnya, Benny memastikan hanya uang tebusan yang akan disanggupi.
Hal itu dilakukan demi menjaga keselamatan Kapten Phillip.
"Tentunya tidak mungkin kita memberikan senjata," tegasnya.
"Pada prinsipnya, keselamatan pilot itu yang utama ya. Sandera ini bisa dikembalikan dalam keadaan hidup dan sehat," ucap Benny.
Saat disinggung soal ancaman Egianus yang akan mengeksekusi Kapten Phillip pada Sabtu (1/7/2023), Benny mengatakan pihaknya masih terus mengupayakan proses negosiasi.
Selama ini, Benny menyebut TNI-Polri sudah membuka ruang komunikasi, namun tak mendapat respons dari pihak Egianus Kogoya,
"Kita mencoba membuka ruang komunikasi, hingga saat ini tidak pernah membuka negosiasi dengan kami," ungkapnya.