TRIBUNNEWS.COM, TIMIKA- Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya sempat diberitakan akan menembak pilot Susi Air, Philip Mark Merthens pada 1 Juli 2023.
Kepala Operasi Damai Cartenz-2023, Kombes Pol Faizal Ramadhani mengatakan, ancaman pembunuhan tersebut sebenarnya dari kelompok Jefry Pagawak.
Baca juga: KKB Papua Ancam Tembak Mati Pilot Susi Air, Kapolda Papua: Semoga Egianus Kogoya Miliki Hati Baik
"Jadi yang mengapload ultimatum ancaman pembunuhan Pilot Susi Air itu dari kelompok lain menggunakan akun atas nama NT dari Intan Jaya," kata Kombespol Faizal Ramadhani kepada Tribun-Papua.com, Senin (4/7/2023) melalui siaran persnya.
Kata Kombes Faizal, saat ini ada beberapa kelompok KKB dimungkinkan mencari momentum dari kasus penyanderaan Pilot Susi Air melalui pemberitaan yang sesungguhnya secara kelompok sudah tidak dapat di percaya.
Lanjutnya, Jefry Pagawak memberikan ultimatum ancaman pembunuhan Pilot Susi Air tersebut bertempat tinggal di Papua Nugini (PNG) dan telah menjadi DPO Polri dalam hal ini Satgas Ops Damai Cartez.
"Jadi apabila yang bersangkutan ada dalam pantauan Polri maka akan dilakukan tindakan penegakan hukum. Dan akun NT yang mengapload ultimatum tersebut adalah citivis karena tahun lalu pernah ditangkap dan bebas beberapa bulan lalu," katanya.
Ka Ops Damai Cartenz juqa menambahkan, dari hasil penyilidikan dipastikan kondisi Pilot Susi Air hingga saat ini sehat dan harapanya kondisi pilot terus terjaga.
Baca juga: KKB Minta Uang Tebusan Rp5 M agar Pilot Susi Air Bebas, Polda Papua: Sudah Disiapkan tapi Masih Nego
“Sampai sekarang proses negosiasi diinisiasi oleh Kapolda Papua dan Pangdam bersama stacholder baik pihak gereja maupun Pemda Nduga terus berjalan namun masih dalam konteks masih berkembang," ujarnya.
Ia juga membeberkan tentang dengan penangkapan terhadap mata-mata KKB Pimpinan Egianus Kogoya di Kenyam-Kabupaten Nduga.
"Memang benar Ops Damai Cartenz telah mengamkan salah satu mata-mata dari KKB pimpinan Egianus Kogoya dan saat ini masih dilakukan penyelidikan," pungkas Faizal.
Tanggapan pengamat militer
Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai, ancaman yang dikeluarkan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap nyawa pilot Susi Air tidak efektif.
Menurut Fahmi, andai KKB benar-benar menembak Philips, tentu saja operasi akan menjadi lebih mudah.
Baca juga: Bicara Nasib Pilot Susi Air usai Ancaman akan Ditembak, Polda Papua: Masih Proses Nego Uang Tebusan
Tekanan dan risiko yang dihadapi aparat dalam operasi pun jauh berkurang.
"Dengan demikian, operasi akan sepenuhnya bisa dilakukan untuk menegakkan hukum terhadap para pelaku kejahatan sekaligus mengevakuasi korban," ujar Fahmi.
Fahmi menilai, pernyataan Kapuspen TNI juga merupakan sebuah penegasan terhadap KKB bahwa ancaman mereka tak bisa menekan pemerintah untuk memenuhi tuntutannya yang tidak realistis.
Menurut dia, Pemerintah Selandia Baru yang merupakan negara asal Philips pasti menyadari bahwa tidak ada satu pun negara yang mau ditekan untuk mempertaruhkan atau bahkan menggadaikan kedaulatannya.
"Apalagi, sejauh ini upaya persuasif juga telah dan terus dilakukan dengan serius," kata Fahmi.
Baca juga: Bicara Nasib Pilot Susi Air usai Ancaman akan Ditembak, Polda Papua: Masih Proses Nego Uang Tebusan
“Menurut saya, tidak ada yang salah dengan pernyataan Kapuspen TNI. Itu bukanlah pernyataan yang reaktif, minim empati, dan gegabah," sambungnya.
Tanggapan Kapuspen TNI
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan, KKB pasti telah mengetahui konsekuensi jika mereka benar-benar menembak pilot Philips.
“Jika ancaman itu dilakukan, saya yakin mereka tahu konsekuensinya, utamanya dari negara pendukung kemerdekaan Papua,” kata Julius saat dihubungi, Jumat (30/6/2023).
Julius menyebutkan, apabila KKB benar-benar menembak Philips, hal itu akan memudahkan aparat dalam operasi penumpasan kelompok separatis teroris tersebut.
Baca juga: Jubir TPNPB-OPM sebut tidak akan eksekusi pilot Susi Air: Dia ditahan sebagai teman, bukan musuh
“Secara strategi operasi akan lebih memudahkan satgas untuk melakukan operasi,” ucap Julius.
Kapuspen mengatakan bahwa aparat TNI-Polri masih mengedepankan pendekatan soft approach dalam operasi pencarian Philips.
Kapolda: Negosiasi akan berhasill
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri meyakini pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens tak akan ditembak mati oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Dengan negosiasi yang masih berlangsung, Fakhiri yakin upaya pembebasan Kapten Philips akan berjalan lancar dan membuahkan hasil.
"Saya meyakini bahwa, bisa berjalan aman dan damai, dan negosiasi yang kita lakukan," kata Fakhiri.
Baca juga: Diancam Bakal Ditembak Hari Ini, Kondisi Kesehatan Pilot Susi Air Dikabarkan Alami Penurunan
"Semoga Egi (Egianus Kogoya) memiliki hati yang baik sebagai orang Papua, sebagai anak negeri yang mencintai kedamaian dan memperhatikan kemanusiaan sehingga pilot itu bisa keluar (dibebaskan)," tambahnya.
Fakhiri mengungkapkan seluruh stakeholder sudah dikerahkan dalam proses negosiasi pembebasan Kapten Philips.
Mulai dari tokoh masyarakat, keluarga besar Egianus Kogoya hingga tokoh agama, sehingga harapannya Kapten Philips dapat kembali kepada keluarganya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Kondisi Pilot Susi Air Dipastikan Sehat, Polda Papua: Ancaman Pembunuhan Hanya Mencari Sensasi
dan
KKB Ancam Tembak Mati Pilot Susi Air, Pengamat Militer: Kalau Itu Terjadi, Operasi Semakin Mudah
Yakini KKB Tak akan Tembak Mati Pilot Susi Air, Kapolda Papua Optimis Negosiasi Bisa Berhasil