News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sosok Bagus Robyanto, Warga Ponorogo Tutup Akses Jalan Warga dengan Tembok, Ngaku Sering Dikucilkan

Penulis: Sri Juliati
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang warga Ponorogo, Bagus Robyanto menutup akses jalan warga dengan tembok karena kerap dikucilkan. Ini sosoknya.

TRIBUNNEWS.COM - Bagus Robyanto nekat membangun tembok jalan di RT 1 RW 7, Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Tembok tersebut dibangun Bagus Robyanto di atas tanah hak milik keluarganya alias lahan pribadi.

Imbasnya, ada 13 keluarga yang terjebak dan terisolasi tidak bisa keluar dari rumah mereka.

Sebab lahan pribadi yang ditutup pakai tembok itu digunakan warga sekitar untuk jalan umum selama bertahun-tahun.

Baca juga: Kontroversi Warga di Ponorogo Tembok Akses Jalan, Dikucilkan 3 Tahun hingga Bawa-bawa Nama Jokowi

Lantas, siapa Bagus Robyanto dan apa alasannya menembok tanah yang biasanya menjadi akses warga?

Bagus Robyanto adalah anak dari Sudoko Harijanto yang menjadi pemilik tanah setapak (gang) tersebut.

Dikutip dari KompasTV, Bagus Robyanto memiliki alasan tersendiri hingga nekat membangun akses jalan warga dengan tembok.

Ia mengaku kerap dikucilkan oleh warga selama bertahun-tahun.

"Betul (dikucilkan, red). Itu sudah terjadi sejak 2020," kata Bagus Robyanto dalam wawancaranya.

Bagus Robyanto lantas menjelaskan perlakuan kurang menyenangkan dari warga yang didapatkan dirinya dan keluarga.

Misalnya tidak dilibatkan dalam sejumlah acara di desa seperti kenduren, pernikahan, dan kegiatan warga lainnya.

"Padahal mereka bila berkegiatan melewati pekarangan milik orangtua saya," ucap Bagus Robyanto.

Seorang warga Ponorogo, Bagus Robyanto menutup akses jalan warga dengan tembok karena kerap dikucilkan

Baca juga: Duduk Perkara Warga Ponorogo Bangun Tembok di Jalan Gang, Akui Tanah Hak Miliknya Diklaim Jalan Umum

Tak hanya Roby, sang istri juga mendapati hal kurang menyenangkan, yaitu ditolak arisan PKK dan dasawisma.

Kendaraan pengambil sampah yang melewati pekarangannya juga tidak pernah mengambil sampah dari rumahnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini