TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia (ASRI) untuk Indramayu berjanji akan terus menggelar aksi unjuk rasa hingga pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang ditangkap.

Massa membuat ancaman sebelum membubarkan diri pada Kamis (6/7/2023).

Baca juga: Aksi Unjuk Rasa Jilid III di Ponpes Al-Zaytun, Massa: Seret Panji Gumilang ke Penjara

Mereka meninggal lokasi demo dengan tertib pada pukul 16.00 WIB.

Koordinator Umum ASRI, Muhammad Sholihin, mengatakan, pihaknya akan terus mengawal dugaan kasus tindak pidana terhadap pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang.

Dia mengatakan, aksi unjuk rasa akan terus dilakukan sampai polisi menetapkan Panji Gumilang jadi tersangka.

"Kami ingin Mabes Polri tegak lurus sesuai fakta yang ada agar Panji Gumilang segera ditangkap dan diadili," ujar Sholihin, Kamis.

Sholihin menyampaikan, jika tuntutan itu tidak ditanggapi maka akan terus dilakukan aksi unjuk rasa.

Baca juga: PPATK Blokir 256 Rekening Milik Panji Gumilang: Jumlahnya Masif dan Besar

Bahkan kata dia, hingga berjilid-jilid selama Panji Gumilang belum ditetapkan sebagai tersangka.

Penegakan hukum di negara Indonesia, lanjut Sholihin, harus secepatnya ditegakkan dengan seadil-adilnya.

"Ini sebenarnya tidak bagus untuk penegakan hukum di Indonesia, masa kita harus terus melakukan demo," ujar dia.

Di sisi lain, ASRI menilai, ada banyak sekali dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Panji Gumilang.

Bukti-buktinya pun, kata Sholihin, sudah diketahui oleh masyarakat secara luas.

Selain penistaan agama, Panji Gumilang diduga terlibat kasus pencucian uang.

Hal ini ditandai dengan kepemilikan 256 rekening dengan menggunakan enam identitas milik Panji Gumilang.

Baca juga: BREAKING NEWS: PPATK Blokir Rekening Milik Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang