"Sampai sekarang masih dirawat, kami jaga kondisinya agar tetap stabil," kata Dewi.
Ia tak menampik data dari Kemenkes soal 3 warga meninggal dunia terkait antraks.
Ketiganya sama-sama dari Jati dan diketahui ikut mengonsumsi daging sapi yang sebelumnya sakit.
Dua warga dirawat di RSUD Wonosari dan meninggal di akhir Mei 2023, namun tidak ada pemeriksaan antraks lantaran tidak ada sampel yang diambil.
Satu lagi dirawat di RSUP dr Sardjito pada Juni 2023 dan meninggal di sana.
"Yang terakhir ini ada konfirmasi pemeriksaan antraksnya, yang mana hasilnya positif," jelas Dewi.
Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto sebelumnya menilai status KLB belum perlu ditetapkan.
Sebab kasus antraks hanya muncul di Padukuhan Jati, yang lokasinya cukup terpencil.
Namun pihaknya tetap melakukan berbagai langkah pencegahan.
Satu di antaranya melokalisir alias menutup pergerakan keluar-masuk ternak dari Jati.
"Kami fokus penanganan di Jati dulu saat ini," kata Heri. (Tribunjogja.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Dinkes Gunungkidul Tunggu Keputusan Bupati Soal KLB Antraks