Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luthfi Husnika
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Aparat Polres Kediri berhasil meringkus S, pelaku pembunuhan DL (20) pada Sabtu (15/7/2023).
Sebelumnya jasad DL ditemukan di dalam karung di areal persawahan Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri sepekan lalu, Sabtu (8/7/2023).
"Pelaku pembunuhan di Totok Kerot inisial S kami tangkap di wilayah Kabupaten Tulungagung tadi pukul 02.00 WIB," ungkap Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha Putra.
Terkait motif pelaku, AKP Rizkika masih belum menjelaskannya secara gamblang.
Baca juga: Sosok S, Ayah yang Dicurigai Terkait Kasus Jasad Perempuan Dalam Karung, Jarang di Rumah dan Bergaul
"Untuk sementara terkait motif dan modus pelaku untuk melakukan tindakannya terhadap korban DL, akan disampaikan lebih lanjut," katanya.
Motif dan kronologi pembunuhan akan diungkap seusai Polres Kediri melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pelaku.
Diketahui, jasad DL ditemukan di areal persawahan kawasan Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Sabtu (8/7/2023) lalu.
DL pertama kali ditemukan oleh orang yang akan mengairi sawah.
Setelah dievakuasi, jasad DL dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Kediri.
Ayah kandung DL juga sempat menghilang saat jasad DL ditemukan.
Pelaku Diduga Ayah Korban
Sementara itu berdasarkan hasil autopsi, DL meninggal bukan akibat hantaman benda tumpul di bagian tubuhnya.
Warga Ngadiluwih ini disebut masih hidup saat dibuang.
Baca juga: Duh, Suprapto Diduga Buang Tubuh Putrinya di Dalam Karung Saat Masih Hidup
Dari hasil autopsi diketahui DL sudah dibuang sejak Rabu (5/7/2023) malam dan baru ditemukan oleh saksi pada Sabtu (8/7/2023) atau tiga hari setelah dibuang.
"Perkiraan korban dibuang ke saluran irigasi air sawah pada Rabu malam. Saat itu diperkirakan korban masih dalam keadaan setengah sadar," kata Kanit Pidum Satreskrim Polres Kediri Ipda Dandy Fitra Ramadhan, Senin (10/7/2023).
Diduga keras, pelakunya adalah ayah dari DL sendiri, Suprapto (48). Pria ini menghilang setelah DL tidak pulang-pulang lalu ditemukan telah menjadi mayat.
Ipda Dandy melanjutkan, dugaan dari hasil autopsi, korban meninggal saat berada di pembuangan akibat paru-parunya terisi air.
"Saat dibuang ini kemungkinan korban terendam air jadi seperti orang tenggelam. Meninggal karena itu," ujarnya.
Hasil autopsi juga menunjukkan adanya luka bekas pukulan benda tumpul di bagian ubun-ubun korban.
Pihak kepolisian masih belum dapat memastikan apakah luka ini akibat benturan saat korban dibuang ke saluran irigasi, atau pelaku memukul korban terlebih dahulu sebelum membuangnya.
Luka pukulan benda tumpul ini menurut Ipda Dandy bisa mengarah pada dua hal.
Bisa saja saat korban dibuang, jatuh bagian kepala terlebih dahulu sehingga membentur dan menyebabkan luka atau bisa saja korban dipukul di bagian ubun-ubun sebelum dibuang atau saat hendak dibunuh.
Baca juga: Perempuan Ditemukan Tewas dalam Karung, Ibu, Kakek hingga Paman Curigai Ayah Korban sebagai Pelaku
Hal ini masih menjadi misteri. Temuan lainnya adalah adanya luka jeratan di tangan akibat tali yang melilit korban.
Ada juga luka memar di bagian tangan.
Ditanyai soal kemungkinan korban menjadi korban rudapaksa, pihak kepolisian masih belum bisa memberikan keterangan.
Sebab, pihak RS Bhayangkara Kediri masih melakukan proses autopsi lanjutan.
"Kalau itu kami belum mendapatkan informasi sebab proses pemeriksaan laboratorium masih menunggu. Sekitar tujuh hari hasilnya baru keluar," pungkasnya.
Ayahnya Raib
Saat ditemui di rumahnya ibunda Desy, Sulastri, masih menangisi nasib malang yang menimpa Desy.
Ia meyakini pembunuh sang anak adalah suaminya sendiri atau ayah kandung DL.
Banyak pelayat dari tetangga dan kerabat berdatangan membesarkan hati Sulastri yang terlihat sangat sedih kehilangan putri tunggalnya.
Sulastri mengaku tidak mendapatkan firasat apapun menjelang kematian putrinya dengan cara yang tragis.
Malahan Sulastri mengaku bertemu terakhir kalinya dengan putrinya, Rabu (5/7/2023) siang saat anaknya pulang waktu istirahat dari tempat kerjanya.
Pertemuan terakhir itu juga bukan firasat buruk yang dialaminya.
Pada saat bersamaan, Sulastri bersama suaminya, Suprapto (48) bertakziah ke rumah saudara di Blitar.
Sulastri menginap semalam, dan suaminya balik lagi.
Keesokan harinya, Kamis (6/7/2023), Sulastri dijemput lagi suaminya kembali ke rumahnya.
Namun ia tidak mendapati putrinya lagi.
Diperoleh keterangan dari suaminya bahwa Desy telah mendapatkan pekerjaan baru di Kabupaten Lamongan.
Malahan suaminya pamit akan mengantarkan baju ganti untuk putrinya.
Saat itu Sulastri mengaku ragu dengan pengakuan suaminya.
Karena anaknya tidak pernah bercerita mengenai rencana bekerja di Lamongan.
Setelah suaminya pamit mengantar baju ganti anaknya ke Lamongan, sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya.
Belakangan Sulastri mendapatkan kabar jika putrinya ditemukan meninggal terbungkus karung di Desa Bulupasar.
Lebih shock lagi, Sulastri mencurigai pelaku utama kasus pembunuhan itu adalah Suprapto, suaminya dan ayah kandung anaknya sendiri.
Suprapto selama ini bekerja menjadi pengantar telur keluar kota milik juragan peternak telur ayam di Kabupaten Blitar.
Sulastri berharap aparat kepolisian segera menangkap pelaku yang telah membunuh putrinya.
"Anak saya baik dan sudah bekerja," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul BREAKING NEWS: Pembunuh Gadis dalam Karung Kediri Ditangkap di Tulungagung, Identitas Pelaku Terkuak