Dia menuturkan, aktivitas promosi rumah sakit di Indonesia tertinggal dibandingkan negara lain dimana informasi layanan kesehatannya dapat ditemukan dengan mudah di dunia maya dan dibaca oleh masyarakat.
"Digital marketing layanan kesehatan di Indonesia nyaris tidak terdengar tertutup oleh digital marketing luar negeri," ujar dr Martha.
Dia menambahkan, pemerintah kini intensi menghimbau masyarakat untuk tidak berobat ke luar negeri dan RS yang dikelolanya kini menjadi salah satu RS yang mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Kesehatan RI sebagai rumah sakit penyelenggara Health Tourism sehingga peran digital marketing menjadi sangat penting.
Dia menjelaskan, di masa pandemi Covid-19 datang, banyak hal yang terjadi seperti tenaga kesehatan menjadi korban, volume pasien menurun drastis, kegiatan marketing terhenti karena banyaknya perusahaan lock down.
Pihaknya melakukan berbagai terobosan seperti maintain brand awareness, good revenue dan customer relation dengan cara bermetamorfosa pada media sosial.
"Digital Marketing juga perlu dimaksimalkan salah satunya dengan membuat konten di media sosial yang menampilkan topik terkini," ujarnya berbagi pengalaman.