Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BUTON - Perahu yang ditumpangi 48 orang di Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, terbalik pada Senin dini hari.
Dari seluruh penumpang, 15 di antaranya ditemukan meninggal dunia.
Warga dan Basarnas pun langsung melakukan proses pencarian dan evakuasi.
Sebelum terbalik, perahu itu diduga mengalami kebocoran.
Para korban merupakan warga Kecamatan Mawasangka Timur yang sengaja menyewa perahu setelah menyaksikan acara hari jadi Kabupaten Buton Tengah di Kecamatan Mawasangka Tengah.
Baca juga: Media Asing Sorot Insiden Kapal Penumpang Tenggelam di Buton Tengah Sultra
Saat proses evakuasi dilakukan, 15 orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Saat tiba di daratan, baik korban yang masih hidup maupun meninggal dunia langsung dirujuk ke Puskesmas terdekat untuk dilakukan perawatan bagi yang ditemukan selamat, dan identifikasi bagi korban meninggal dunia.
Kepala Basarnas Kendari, Muhamad Arafah mengatakan bahwa pihaknya memang mendapatkan laporan terkait adanya kecelakaan perahu yang membawa lebih dari 40 penumpang.
"Satu laporan kecelakaan kapal di eluk Mawasangka Tengah, Kabupaten Buton Tengah, dengan jumlah lebih 40 orang (penumpang)," kata Arafah, dikutip dari tayangan Kompas TV, Senin (24/7/2023).
Di antara penumpang itu, 15 ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Meninggal dunia 15 orang, selamat 6 orang, dalam pencarian 19 orang," jelas Arafah.
Perahu tersebut tenggelam dalam perjalanannya dari Pelabuhan Lakorua menuju Pelabuhan di Desa Lagili.
Saat akan tiba di Pelabuhan Lagili atau sekitar 500 meter dari desa tersebut, perahu pun mulai miring dan mengalami kebocoran, hingga akhirnya tidak bisa dikendalikan dan tenggelam.
Tim gabungan pun telah menyelesaikan pencarian ini pada Senin siang, 33 penumpang kapal berhasil diselamatkan, sedangkan 15 lainnya ditemukan meninggal dunia.