Tersangka lalu keluar rumah menguburkan bayi tersebut di lubang yang telah disiapkan seorang diri.
Setelah menguburkan bayinya, tersangka mencuci cangkul yang digunakan di sungai dekat lokasi kejadian.
"Bayi dibekap kemudian meninggal, lalu dibungkus sarung kemudian dibawa ke TKP dan dikuburkan," ujar Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi.
Dalam rekonstruksi tersebut, terungkap peran S yang membantu proses melahirkan putrinya.
Agus mengatakan, S membantu proses persalinan itu di bawah ancaman sang suami.
"Ada tiga dibantu oleh ibu atau istri pelaku. Semua dalam ancaman pelaku yang akan dibunuh."
"Jadi ada proses ancaman kepada istri dan anaknya," ungkap Agus.
Selain itu, terungkap juga fakta soal kabar yang menyebut ada satu anak hasil inses ayah dan anak yang masuk hidup.
Ternyata, anak itu bukan hasil inses, melainkan hasil hubungan antara E dengan pacarnya pada 2012.
"Anaknya yang lahir pada 2012, yang sama pacarnya itu masih hidup," terangnya.
Kronologi Temuan Kerangka Bayi
Kasus hubungan inses ayah dan anak ini terungkap setelah empat kerangka bayi ditemukan di sebuah kebun di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas.
Baca juga: Diancam Pakai Golok, E Korban Inses oleh Ayah Kandung di Banyumas Mengaku Tak Punya Pilihan
Kerangka bayi pertama ditemukan pada Kamis (15/6/2023).
Kemudian, pada Selasa (20/6/2023), polisi kembali menemukan dua kerangka bayi lagi.