Saharuddin adalah sosok yang menakhodai kapal pincara yang tenggelam tersebut.
Warga Desa Lagili Kecamatan Mawasangka Timur, Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berusia 50 tahun ini sehari-harinya berprofesi sebagai nelayan.
Kapal jenis pincara yang dinakhodainya hingga tenggelam tersebut membawa sekitar 50 penumpang.
Mayoritas korban kecelakaan kapal tersebut juga adalah warga Desa Lagili, sekampung dengan sang nakhoda.
Selain menakhodai kapal tenggelam, Saharuddin--berdasarkan keterangan kepolisian--adalah pemilik perahu pincara tersebut.
Naas saat mengangkut penumpang, kapal yang dikemudikannya tenggelam.
"Untuk data terbaru, korban meninggal ada 15 orang dan untuk yang selamat 6 orang," kata Kapolres Buteng, AKBP Yanna Nurhandiana.
Penumpang diperkirakan kurang lebih 50 orang yang akan menyeberang dari Pelabuhan Liana Banggai ke Pelabuhan Lagili.
Saat ini, penumpang yang sudah terdata sebanyak 21 orang, terdiri dari 15 korban meninggal dan 6 korban yang ditemukan selamat).
Pihak kepolisian juga masih melakukan pendataan di kepala desa untuk mengecek warganya yang hilang.
Sedangkan, Tim SAR Gabungan sampai saat ini masih terus melakukan pencarian para korban yang masih belum ditemukan.
AKBP Yanna pun membeberkan detik-detik kapal tenggelam di Kabupaten Buteng, Sulawesi Tenggara, tersebut.
Berikut identitas 6 korban yang ditemukan dalam kondisi selamat:
1. Marlina, umur 18 tahun, alamat Desa Lagili
2. Putri Hanudin, umur 14, alamat Desa Lagili