Setelah salat jenazah, satu per satu keranda jenazah korban kapal tenggelam itu dikeluarkan dari masjid.
Dengan pengeras suara, pengurus masjid menyebut satu per satu nama korban meninggal dunia.
Selanjutnya, masing-masing keranda jenazah berlapis kain tersebut diangkat 4 hingga 6 pria kerabatnya untuk keluar dari masjid tersebut.
Keranda jenazah tersebut kemudian dibawa secara beriringan menuju tempat pemakaman umum (TPU) di Desa Lagili.
Jenazah diusung dengan berjalan kaki ke lokasi pemakaman.
Warga juga terlihat berdiri berjejeran di jalan, kemudian mengikuti keranda jenazah yang diusung.
Sesekali juga terdengar tangis dari sejumlah warga dan kerabat yang ikut mengiringi perjalanan keranda menuju lokasi pemakaman.
Baca juga: Lokasi Kapal Tenggelam di Buton Tengah Ternyata Tempat untuk Budidaya Lobster
Dimakamkan Satu Liang Lahad
Suasana haru mewarnai prosesi pemakaman belasan korban meninggal dunia dalam peristiwa kapal tenggelam di Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Senin siang.
Korban tewas dalam kecelakaan kapal itu tersebut dimakamkan di Desa Lagili, Kabupaten Buteng, Provinsi Sultra.
Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, ratusan warga terlihat memadati lokasi pemakaman tersebut.
Jenazah korban yang meninggal dunia dalam tragedi itu tampak dimakamkan dalam satu liang lahad.
Sejumlah pejabat daerah di Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, terlihat menghadiri prosesi pemakaman para korban.
Termasuk sejumlah mantan bupati di antaranya mantan Bupati Buton LM Sjafei Kahar hingga mantan Bupati Wakatobi Hugua.
15 Korban Meninggal Dunia
Sebelumnya, sebanyak 15 penumpang kapal tenggelam di Teluk Banggai, Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra), dinyatakan meninggal dunia.