News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siswa SMP Tewas saat MPLS, Orang Tua Sebut Nyawa Tak Bisa Dibeli, Kepsek Nangis Minta Maaf

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Unit PPA Polres Sukabumi Mendatangi keluarga MA di Kampung Selaawi, Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar, Senin (24/07/2023) sore - MA (13), SMP di Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi tewas tenggelam saat mengikuti MPLS.

"Jadi kepala sekolahnya langsung yang datang. Nangis-nangis meminta maaf," jelasnya.

Pihak keluarga pun mengaku telah memaafkan, namun tetap menyerahkan proses hukum ke Polres Sukabumi.

"Kami sudah maafkan, tapi prosedur hukum tetap kita jalankan sesuai instruksi penyidik," tandasnya.

Kronologi kejadian

Masih dari laman TribunJabar.id, kejadian bermula pada hari Sabtu.

Saat itu, sebanyak 120 siswa baru melakukan lintas alam yang merupakan bagian dari kegiatan MPLS.

Acara lintas alam itu dilakukan di Sungai Cileuleuy.

"Hari Sabtu sekitar pukul 08.00 WIB bertempat di Sungai Cileuleuy telah dilaksanakan mandi di sungai oleh seluruh siswa/siswi peserta MPLS hingga pukul 11.00 WIB."

"Dan pada pukul 14.30 WIB ditemukan oleh warga bahwa salah satu siswa MOS SMPN 1 Ciambar telah tenggelam di sungai dengan keadaan sudah meninggal dunia," kata Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede, Senin.

Baca juga: Siswa Baru SMPN 1 Ciambar Meninggal Dunia Saat  MPLS, Begini Tanggapan Bupati Sukabumi

Makam korban dibongkar

Guna menyelidiki penyebab pasti kematian korban, polisi membongkar makam MA pada Selasa (25/7/2023).

Pembongkaran makan dan autopsi terhadap jasad MA ini telah mendapat persetujuan dari pihak keluarga.

"Iya diautopsi, karena memang diserahkan sepenuhnya kepada Kapolres sesuai prosedur yang beralaku," kata ayah korban.

Proses pembongkaran makam atau ekshumasi dan autopsi berlangsung selama dua jam.

"Dua jam, tingkat kesulitan biasa aja. Sampel yang dibawa paru-paru."

"Tidak ada yang bisa dijelaskan lebih lanjut silakan ke penyidik saja," ujar dokter spesialis forensik, Arif Wahyono, Selasa, dilansir Kompas.com.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Dian Herdiansyah/M Rizal Jalaludin, Kompas.com/Budiyanto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini