News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sosok Haji Sukadi Bos Cor Logam, Hidup Rukun Bersama 3 Istri dan 18 Anak, Istri Ikhlas Dipoligami

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sukadi bersama istri pertama Tumiyem (kanan), istri kedua Agusriyanti (kiri), dan istri ketiga Ida Susilowati (biru). Berikut sosok dan cerita Haji Sukadi, bos cor logam asal Klaten yang hidup rukun dengan 3 istri dan 18 anaknya.

TRIBUNNEWS.COM - Cerita menarik datang dari seorang bos cor logam asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, bernama Haji Sukadi.

Haji Sukadi mencuri perhatian saat berfoto bersama tiga istrinya saat wisuda mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Madani Klaten pada, Selasa (25/7/2023).

Sosok Haji Sukadi kemudian terungkap yang ternyata memiliki 3 istri dan 18 anak.

Haji Sukadi dan istri-istrinya bisa hidup rukun hingga sukses mendidik anak-anaknya bahkan ada bisa berkuliah ke luar negeri.

Dirangkum dari TribunSolo.com, Haji Sukadi merupakan warga Desa Karangasem, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.

Ia oleh warga desa dikenal sebagai pengusaha pengecoran logam yang didirikan pada tahun 1986 silam.

Baca juga: Kisah Perjalanan Hidup Udin Mantan Penjual Miras, Raih Gelar S2 Hukum, Kini Jadi Kades di Klaten

Bisnis tersebut Haji Sukadi dengan bantuan ketiga istrinya.

Meskipun sibuk bekerja, Haji Sukadi tidak lupa memperhatikan pendidikan.

Ia berhasil menamatkan pendidikan sarjananya di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Madani Klaten.

Pria berumur 56 tahun itu mengambil jurusan Administrasi dan Bisnis.

Usia tidak membatasi Haji Sukadi untuk terus belajar selama 4 tahun lamanya di kampusnya.

Ia meraih gelar S.A.B dan melangsungkan wisuda didampingi ketiga istrinya di Tjokro Hotel, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Selasa (25/7/2023).

Resep hidup rukun

Haji Sukadi dalam kesempatannya membagikan resep bagaimana bisa hidup rukun dengan keluarga besarnya.

"Kuncinya pasrah tawakal saja sama Allah, akhirnya Allah akan menolong kita," ucapnya, dikutip dari TribunSolo.com, Jumat (28/7/2023).

Haji Sukadi melanjutkan ceritanya, ia pertama kali menikah pada tahun 1987.

Kala itu ia mempersunting gadis bernama Tumiyem yang kini berumur 52 tahun.

Baca juga: Sosok Wahyuni, Driver Ojol Kerja Bawa 2 Anaknya, Ketemu Erick Thohir dan Dapat Bantuan Motor

Berselang 22 tahun kemduian, Haji Sukadi memutuskan untuk berpoligami.

Ia kemudian menikahi wanita bernama Agusriyanti pada tahun 2001.

Sementara istri ketiga Haji Sukadi bernama Ida Susilowati ia nikahi pada tahun 2003.

Dari hasil pernikahan tersebut, Haji Sukadi dikaruniai 18 orang anak dan 2 cucu.

Anak-anak Haji Sukadi paling kecil berusia 4 tahun dan paling besar usia 31 tahun.

Anak pertama Haji Sukad diketahui kuliah S3 di Malaysia sementara anak keduanya ada di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Isri izinkan berpoligami

Sukadi bersama istri pertama Tumiyem (kanan), istri kedua Agusriyanti (kiri), dan istri ketiga Ida Susilowati (biru). (TribunSolo.com/Zharfan Muhana)

Istri pertama Haji Sukadi, Tumiyem menceritakan, suaminya saat ingin berpoligami meminta izin kepadanya.

Saat itu, pernikahan Tumiyem dengan Haji Sukadi sudah dikaruniai dua orang anak.

Tumiyem mengaku ikhlas dengan keputusan suaminya menikah lagi.

Ia sudah menerima hal tersebut sebagai suratan takdir di hidupnya.

"Saya menerima sak dermo saja (menerima ikhlas), mungkin sudah qodar (ketetapan) saya," katanya, dikutip dari TribunSolo.com.

Tumiyem menyebut, kehidupan rumah tangganya dengan istri-istri Haji Sukadi berjalan rukun.

Meskipun ketiga istrinya tinggal di rumahnya masing-masing.

Rumah masing-masing istri Haji Sukadi saling berdampingan.

Haji Sukadi juga bisa berbuat adil kepada ketiga istrinya.

Bahkan, mereka bisa bekerja bersama memajukan usaha pengecoran logam milik Haji Sukadi.

"Selama ini adil, kerja bareng-bareng, semua bareng. Sering kumpul," ujar Tumiyem.

Baca juga: Sosok Fabian Alvaro, Dicoret dari Paskibraka Nasional H-2 Pemusatan, Berprestasi di Bidang Paskibra

Pendidikan itu penting

Bagi Haji Sukadi, pendidikan penting dan tidak boleh dilupakan.

Ia bisa menyelesaikan jenjang S1 nya karena ada dorongan dari keluarganya.

Haji Sukadi berharap dirinya bisa menjadi teladan untuk ke-18 anaknya.

"Juga biar jadi motivasi anak-anak semangat sekolah semua," katanya.

Haji Sukadi mengingatkan, dengan pendidikan bisa sukses di dunia dan di akherat.

"Supaya jadi anak sukses dunia akhirat dan jadi anak yang alim dan faqih," tandasnya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunSolo.com/Zharfan Muhana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini