TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga Dukuh Ngebung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah temukan gading gajah purba, Senin (31/7/2023).
Fosil gading gajah purba tersebut ditemukan saat warga sedang menggali tanah untuk membuat pondasi rumah.
Fosil tersebut pun mempunyai ukuran yang cukup besar.
Petugas Museum Sangiran, Suwito mengatakan fosil tersebut memiliki panjang lebih dari 3 meter.
"Panjangnya tadi kita ukur 3,25 meter," ujar dia.
"Kalau diameternya 25 sentimeter itu paling ujung," tambahnya.
Baca juga: Fakta-fakta Warga Karanganyar Temukan Fosil Gajah, Hendak Buat Pondasi hingga Dapat Kompensasi
Kondisi fosil melengkung, dimana semakin runcing pada ujungnya
Temuan gading gajah tersebut kemudian melewati tahapan pembersihan.
Setelah dibersihkan, terlihat lapisan berwarna putih.
Menurut Suwito, kondisi fosil dalam kondisi rapuh, atau mudah rusak.
Oleh karenanya, fosil tersebut akan diperlakukan dengan hati-hati.
"Kondisi temuan cukup rapuh, harus dilakukan konsolidasi lebih lanjut, setelah diberi poliuretana," ujar dia.
"Ada kerusakan sedikit, kena linggis, karena pas ditemukan pakai linggis," tambahnya.
Proses Temuan
Sebelumnya, warga Sragen menemukan fosil gading gajah purba saat membuat fondasi rumah, Dukuh/Desa Ngebung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Senin (31/7/2023).
Proses ekskavasi atau penyelamatan fosil dilakukan pada Selasa (1/8/2023).
Pantauan TribunSolo.com di lapangan, fosil gading gajah belum dipindahkan dari lokasi temuan hingga pukul 14.50 WIB.
Temuan fosil gading gajah purba tersebut membuat warga sekitar penasaran.
Baca juga: Bocah perempuan temukan fosil gigi hiu raksasa yang punah 3,5 juta tahun silam
Warga pun berdatangan untuk melihat temuan fosil gading gajah tersebut.
Pemilik rumah, Rudi Hartono mengatakan fosil itu ia temukan ketika hendak membuat fondasi rumah.
Ketika menggali tanah sedalam 40 cm, tiba-tiba linggis yang dipakainya membentur benda keras.
Ketika dicek, pecahan tersebut ternyata bukan batu biasa.
"Itu kan dapat bantuan bedah rumah, ini rencana menggali untuk dibangun fondasi, sempat kena linggis, pecah sedikit," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (1/8/2023).
Sementara itu, petugas dari Museum Sangiran, Suwito mengatakan fosil tersebut memiliki panjang lebih dari 3 meter.
"Panjangnya tadi kita ukur 3,25 meter, kalau diameternya 25 sentimeter itu paling ujung," ujarnya.
Fosil Gajah Purba di Karanganyar
Pertengahan bulan Juli 2023 lalu juga telah ditemukan fosil gajah purba di Dukuh Sidomulyo, Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Selasa (11/7/2023).
Diketahui, Kecamatan Gondangrejo Karanganyar dan Kecamatan Kalijambe Sragen berlokasi berdekatan.
Penemuan batuan fosil itu ditemukan oleh warga setempat saat hendak membuat pondasi rumah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, temuan fosil tersebut berada di RT 05, RW 04, Sidomulyo, Dayu, Gondangrejo, Karanganyar.
Fosil itu ditemukan di lahan milik Bejo (56) warga setempat.
Penemuan fosil tersebut bermula saat pemilik lahan, akan membangun rumah dengan membuat pondasi rumah.
Saat itu, mertua Bejo, Mito Semito (79) ikut membantu membangun pondasi rumah.
Mito membawa linggis dan menggali lubang untuk dudukan pondasi.
Namun, saat dilinggis, terdengar suara aneh.
Setelah dicek, rupanya Mito menemukan gigi yang sudah membatu.
Melihat temuan tersebut, Mito mencoba mengali dan menemukan bongkahan batu yang menyerupai fosil wajah hewan purba.
Setelah itu, kemudian dilaporkan ke Bejo, dan bejo melaporkan hal tersebut ke pihak terkait.
Subkoordinator Museum Prasejarah Sangiran, Iskandar M Siregar membenarkan kabar tersebut.
Dia mengatakan letak geografis penemuan fosil tersebut berada di titik -7.474903,110. 847761.
"Fosil ditemukan saat Bejo, sang pemilik lahan akan membuat pondasi rumah di pekarangan sebelah rumahnya," ucap Iskandar, kepada TribunSolo.com, Rabu (12/7/2023).
Dia mengatakan, fosil itu diduga merupakan gigi dan rahang gajah purba dengan jenis Stegodon.
Saat ditemukan fosil tersebut masih terbungkus sedimen kurang lebih 70 sentimeter dan fragmen mandibula.
Temuan tersebut saat ini berada di ruang Konservasi Unit Museum Klaster Dayu untuk dilakukan konservasi, konsolidasi, registrasi, dan analisis temuan lebih lanjut.
"Dibawa ke Lab untuk dikonsecarasi lebuh lanjut," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul KONDISI Gading Gajah Purba yang Ditemukan di Sragen : Rapuh, Panjang 3,25 Meter, Diameter 25 Cm dan Hendak Buat Pondasi Rumah, Warga Malah Temukan Batuan Diduga Fosil Gajah Purba di Dayu Karanganyar