Kepala SMAN 7 Rejang Lebong, Riswanto membenarkan insiden yang menimpa korban.
Ia mengatakan, Zaharman sudah menjalani operasi mata akibat lukanya di Rumah Sakit Ar Bunda, Kabupaten Rejang Lebong.
"Pecah bola matanya, terkait hal itu (kebutaan) kita belum bisa memastikan," ucap Riswanto, dikutip dari TribunBengkulu.com.
Riswanto melanjutkan, kejadian yang menimpa korban begitu cepat.
Berawal saat murid-murid teriak histeris, sedangkan korban saat ditemukan sudah dalam posisi tersungkur.
Bagian mata korban juga mengeluarkan banyak darah.
Kejadian membuat guru dan murid menjadi trauma.
"Benar-benar cepat tadi, tidak ada keributan sama sekali, tiba-tiba saja terjadinya. Suasana tadi benar-benar mencekam," imbuhnya.
Sementara anak kandung korban, Ilham Mubdi memastikan penglihatan ayahnya buta sebelah.
Kondisi mata yang terkena peluru dari ketapel rusak parah.
Akibatnya bola mata harus diangkat melalui operasi.
"Dinyatakan cacat permanen mas karena hancur bola mata sebelah kanannya," terang Ilham.
Ilham menambahkan, kini ayahnya terancam buta permanen.
Hal ini disebabkan karena mata korban sebelah kiri tidak sepenuhnya normal.