Kritikan ini disampaikan oleh Lujeng Sudarto selaku Direktur Pusat Studi dan Advokasi Kebijakan.
Menurut Lujeng, konser tersebut tidak etis dan tidak memiliki rasa keprihatinan terhadap pasien.
"Masa iya rumah sakit dipakai konser musik. Nalarnya dipakai. Rumah sakit tempatnya orang istirahat untuk penyembuhan, bukan untuk konser musik," ujar Lujeng.
Dia menyebut, pemerintah setempat perlu mengurangi pencitraan yang tidak produktif bagi pelayanan publik sehingga terkesan tidak punya kepekaan situasi atau sense of cricis.
“Tindakan pemimpin publik itu minimal harus memenuhi dua kriteria: etis dan logis. Kasus konser musik di rumah sakit, tidak memenuhi dua kriteria tersebut,” paparnya.
Baca juga: Viral Video Haru Tabur Bunga di Lubang Tambang Emas Banyumas, Nama 8 Korban Terabadikan di Prasasti
Kotak minta maaf
Band Kotak selaku penampil utama pun buka suara terkait viralnya konser di RSUD Bangil pada Kamis (3/8/2023) pagi.
Melalui unggahan Instagram resmi @kotakband_, Tantri dkk menyampaikan permohonan maafnya kepada publik hingga mengungkapkan kronologi kejadian tersebut.
Band beraliran pop rock ini mengaku tak sembarangan mengambil pekerjaan di RSUD Bangil tersebut.
Apalagi terkait lokasi konser yang tidak biasa hingga membuat pihak band ragu.
Namun, pihak event organizer (EO) berupaya meyakinkan band Kotak, lokasi tersebut aman dan kondusif karena pasien telah dipindah di ruangan kedap suara di gedung yang lebih jauh dari panggung.
Band Kotak pun berinisiatif mengecek lapangan untuk memastikan kenyamanan pasien.
Dalam video yang diunggah, tampak Tantri dkk menjenguk beberapa pasien yang tengah dirawat.
Mereka juga meminta menurunkan volume sound system dan secara spontan memotong setlist saat acara berlangsung.