Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
TRIBUNNEWS.COM, AMBON -- Pasca penganiayaan maut siswa SMA yang melibatkan anaknya, Ketua DPRD Kota Ambon Elly Toisutta tidak terlihat 'ngantor'.
Anak Elly Toisutta yaitu AT (25) menjadi tersangka tewasnya RRS (18). Siswa kelas 12 tersebut dipukuli hingga tewas.
Dalam perhitungan Tribun Ambon, Elly sudah empat hari tidak berkantor di DPRD Kota Abon.
Wanita ini menghilang dari tempat kerjanya sejak kejadian penganiayaan pada Senin (31/7/2023) hingga hari Kamis (3/8/2023) sore.
Dalam pantauan, ruang kerja Elly selalu tertutup, dan mobil yang selalu mengantarnya pun tidak ada di area parkir.
Baca juga: Proses Hukum Penganiayaan Anak DPRD Kota Ambon Dikembangkan, Pelaku Terancam Kena Pasal Berlapis
Seorang pegawai mengatakan ia tidak pernah melihat Ketua DPRD Kota Ambon semenjak kejadian.
“Iya saya lihat juga beliau tidak pernah ke kantor setelah kejadian itu,” kata salah seorang pegawai kantor DPRD Ambon yang tidak ingin disebutkan namanya, Kamis.
Diberitakan, AT (menganiaya RRS hingga tewas gegara tak menegurnya saat masuk kompleks.
Korban dipukuli di bagian kepala, kemudian tidak sadarkan diri.
Korban pun menghembuskan nafas terakhir tidak berapa lama setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Ps Kasi Humas Polresta Pulau Ambon Ipda Janete Luhukay mengatakan peristiwa penganiayaan itu terjadi di kawasan Talake tepatnya di Asrama Polisi Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Minggu (30/7/2023) sekitar pukul 21.00 WIT.
Sebelumnya Elly Toisuta mengaku prihatin dan berbelasungkawa atas meninggalnya pelajar RRS pasca dianiaya anaknya.
Hal itu disampaikan dalam video yang beredar di sosial media, Selasa (1/8/2023).