Pada kesempatan itu, Gus Miftah yang menggelar Obrolan Rasional Aktual Spiritual Intelektual (Orasi) di Pendhapi Gedhe Balaikota Surakarta ini mengatakan, pelajar dan mahasiswa merupakan target audiensnya.
"Salah satu target kami di kalangan pelajar mahasiswa dalam rangka memberikan pemahaman kebangsaan yang baik dan benar, sebagaimana amanah Pak Presiden kepada saya," kata Gus Miftah ditemui usai kegiatan.
Menurutnya saat ini ada paham-paham yang memprovokasi anak-anak bangsa untuk membenci pimpinannya.
Hal ini, lanjutnya mengakibatkan proses pembangunan bangsa berjalan kurang baik.
Dengan begitu, proses pembangunan bangsa yang diharapkan berjalan dengan baik menjadi terkendala gara-gara kurang pahamnya masyarakat terhadap kebijakan pemerintah.
"Bukan berarti saya jadi condong pemerintah. Tapi kita mendudukkan perkara sesuai proporsinya.
Berlaku mekanisme check and balance, pemahaman itu yang hari ini ingin saya sampaikan kepada anak-anak," imbuhnya.
Baca juga: Jokowi dan Gibran Tak Mau Laporkan Rocky Gerung ke Polisi, Dianggap Hal Remeh dan Kurang Kerjaan
Sementara itu, Gibran menyambut baik kegiatan orasi kebangsaan ini. Dia berharap kedepannya akan diselenggarakan kegiatan yang lebih besar.
"Terima kasih sekali Gus Miftah. Masukan-masukannya dan sharing ke anak-anak, kami nanti bisa diramaikan lagi dengan tempat yang lebih besar," katanya.
Menanggapi sapaan Wakil Presiden, Gibran menyebut hal itu hanya sebuah candaan.
"Nggak, itu gojek saja (bercanda saja) Gus Miftah kan sukanya bercanda," kata Gibran. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Pantura.com dengan judul Saat Gus Miftah Sapa Gibran dengan Sebutan Calon Wakil Presiden: Engga Bahaya Ta?