Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kompolnas RI tengah berkoordinasi dengan pengawas Polda Sumatera Barat (Sumbar) terkait pemulangan paksa warga Air Bangis yang berdiam di Masjid Raya Sumbar, Sabtu (5/8/2023) sore.
Komisioner Kompolnas RI, Yusuf Warsyim menyebut pihaknya sudah mendapat informasi terkait keluhan pemulangan paksa yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Baca juga: Anggota Polri Aniaya Pelaku Narkoba hingga Tewas, Kompolnas: Harus Dijatuhi Sanksi Paling Berat
"Untuk Kompolnas langsung cepat berkoordinasi dengan pengawas Polda Sumbar, agar pengawas internal memberikan atensi dan dapat memberikan penjelasan informasi yang utuh apa sebenarnya peristiwa dan fakta yang ada," kata Yusuf saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (5/8/2023).
"Intinya, Kompolnas telah memberikan atensi terhadap informasi peristiwa yang menurut warga masyarakat disebut pemulangan paksa warga," sambungnya.
Di sisi lain, koordinasi ini, kata Yusuf, juga dilakukan untuk memastikan informasi adanya belasan warga yang ditangkap saat pemulangan paksa tersebut.
"Koordinasi ini juga untuk menanyakan keluhan masyrakt terkait penangkapan belasan warga. Belum bisa disimpulkan apakah benar penangkapan ya," tuturnya.
Sebelumnya, dikutip dari TribunPadang.com, Polisi menangkap sejumlah orang saat pemulangan paksa warga Air Bangis yang berdiam di Masjid Raya Sumbar, Sabtu (5/8/2023) sore.
Setidaknya ada 15 orang yang ditangkap. Dari jumlah itu, tak hanya warga Air Bangis, namun juga beberapa aktivis yang ikut mendukung unjuk rasa warga sebelumnya.
Karoops Polda Sumbar, Kombes Pol Djadjuli mengatakan, belasan orang itu ditangkap bukan tanpa alasan.
Ia menyebut mereka diamankan karena terindikasi mengajak warga tetap bertahan di Masjid Raya Sumbar.
"Beberapa orang yang terindikasi mengajak warga tetap bertahan, kita amankan," ujarnya.
Ia menambahkan sejauh ini belasan orang tersebut ditahan di Mapolresta Padang.
Dipulangkan Paksa
Warga Air Bangis, Pasaman Barat yang berunjuk rasa di Kota Padang dipulangkan paksa, Sabtu (5/8/2023).
Pantauan TribunPadang.com di Masjid Raya Sumbar, lokasi massa menginap, petugas polisi mengawal pemulangan para pendemo ini. Mereka diarahkan masuk ke dalam bus yang telah di siapkan.
Baca juga: Kompolnas Minta Polri Awasi Ketat Penggunaan Senjata oleh Anggotanya Buntut Tewasnya Bripda Ignatius
Para pendemo akan diantarkan ke kediamannya di Jorong Pigogah Patibubur, Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Pasaman Barat.
Sejumlah peserta demo terlihat mengikuti perintah dari para petugas untuk masuk ke dalam kendaraan.
Para kaum laki-laki membimbing perempuan naik. Sebagian pendemo perempuan juga terlihat menggendong bayi dan memapah anak kecil.
Sejumlah massa juga terlihat histeris dan menolak untuk naik. Beberapa juga terlihat ditenangkan oleh petugas dan meminta untuk masuk ke kendaraan dengan baik.
Salah seorang warga Air Bangis, Arif mengaku kecewa dipaksa pulang aparat, sebab beberapa rekan mereka masih berdiskusi dengan Gubernur Sumbar.
"Rencana kami tadi, setelah 10 orang diskusi di kantor gubernur, apa pun hasilnya kita pulang. Cuma ini, belum ada hasilnya kita sudah dipaksa pulang," ujar Arif.
Arif mengaku sebagian warga belum mau dipulangkan karena masih menunggu keluarga lainnya.
Lanjutnya, warga juga khawatir dan takut jika dipulangkan, rekannya yang ditangkap akan disiksa kepolisian.
"Iya tadi ada beberapa ditangkap, kalau pulang sendiri-sendiri seperti ini, nanti tidak ketemu, susah jadinya," ujarnya.
Di lain sisi, Pemerintah Provinsi Sumbar dan Pasaman Barat bersama pihak kepolisian menjamin pemulangan warga dengan selamat ke Air Bangis.
Sekedar informasi, para pendemo yang merupakan warga Air Bangis ini telah berunjuk rasa sejak Senin (31/7/2023).
Mereka berunjuk rasa soal kasus agraria yang selama ini terjadi di Air Bangis.