Aldo menjelaskan, karung berisi jasad tersebut sudah berada di TKP sejak 4 hari lalu.
Fakta di atas berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi.
"Beberapa saksi telah diperiksa Sunawan pencari ikan di irigasi sungai dan ada juga ibu N yang rumahnya kurang lebih berjarak 500 m dari TKP. (Diketahui) 3-4 hari mencium bau tidak sedap," lanjut Aldo.
Baca juga: Korban Mutilasi di Sleman Disebut sedang Teliti soal LGBT, Kampus: Mungkin Masuk ke Kelompok Itu
Identitas korban belum terungkap
Meskipun telah diautopsi, kepolisian belum bisa mengungkap identitas dari korban.
Aldo mengaku, pihaknya kesulitan karena kondisi jasad yang telah rusak.
"(Begitu pula) untuk pelaku masih dalam penyelidikan," tegasnya.
Aldo selanjutnya mengungkapkan ciri-ciri jasad korban mutilasi ini.
"Hasil autopsi ciri-ciri, jenis kelamin sudah diketahui perempuan umur 35-50 tahun, tinggi badan 145-158 cm, rambut lurus panjang 33 cm, kulit sawo matang, luka bacok di bagian dada sebelah kiri dan kaki," urainya.
Jasad dimasukkan dalam karung
Aldo menambahkan, jasad korban mutilasi dimasukan ke dalam dua karung.
Satu karung berisi organ gerak mulai dari tangan ke atas.
"(Karung kedua) bagian tulang panggul ke bawah," ucap dia.
Baca juga: Soal Sisa Potongan Tubuh Korban Mutilasi di Sleman Belum Ditemukan, Polda DIY Bilang Begini
Sementara, untuk kepala korban tidak berada dalam karung dan hingga kini belum ditemukan.
Aldo menjelaskan, hingga hari ini belum ada warga yang melaporkan anggota keluarganya hilang di wilayah Kabupaten Jombang.
"Masyarakat dapat sekira yang merasa kehilangan keluarga dengan ciri-ciri yang saya sebutkan tadi bisa menghubungi Polres Jombang," tutupnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Kompas.com)