TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah empat markas organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) di Semarang, Jawa Tengah dirusak orang tidak dikenal (OTK), Jumat (4/8/2023).
Perusakan dilakukan oleh puluhan orang dengan menggunakan motor tanpa pelat nomor.
Mereka datang lalu melakukan perusakan markas.
Akibat dari aksi tersebut tiga orang alami luka serta satu handphone dirampas.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar mengonfirmasi hal tersebut.
"Iya, ada empat lokasi kejadian (penyerangan). Diduga kuat pelaku orang yang sama yang melakukan di empat titik tersebut," ungkap Kombes Irwan, dikutip dari TribunJateng.com, Minggu (6/8/2023).
Baca juga: Kecelakaan Maut di Semarang, Dua Wanita Pengendara Sepeda Motor Meninggal usai Tabrak Gapura
Empat lokasi yang alami kerusakan yakni:
- Pasar Buah Klitikan, Penggaron, Pedurungan, Kota Semarang
- Kawasan karaoke Lapangan Penggaron, Pedurungan
- Posko Pemuda Pancasila Pasar Sendiko, Wonodri, Semarang Selatan
- Posko Pemuda Pancasila KOTI MPW Jateng, Jalan Gatot Subroto, Ngaliyan.
"Iya, tadi (dini hari) ada empat lokasi kejadian (penyerangan). Diduga kuat pelaku orang yang sama yang melakukan di empat titik tersebut," ungkap Irwan.
Ia juga menyebut, pihaknya kini tengah mengumpulkan bukti-bukti.
Irwan menambahkan, selain perusakan , ada juga pembakaran.
"Mereka melakukan perusakan . Di Penggaron ada pembakaran. Di titik Ngaliyan dan Semarang Selatan juga perusakan pos," bebernya.
Dari informasi yang dihimpun, perusakan ini diduga buntut dari keributan yang telah terjadi.
Baca juga: Sapma Pemuda Pancasila Apresiasi Komitmen Menpora RI dalam Upaya Pencegahan Korupsi
Beredar Video Pemuda Pancasila Keroyok Anggota TNI
Beredar sebuah video keributan yang dinarasikan antara ormas PP dan anggota TNI.
Mengutip TribunJateng.com, disebutkan, korban keributan tersebut adalah anggota TNI berpangkat Pratu.
Lokasi keributan berada di sebuah kantor Leasing Jalan Brigjen Katamso, Peterongan, Semarang Selatan, Kamis (3/8/2023) sekira pukul 14.45 WIB.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar membenarkan informasi adanya keributan tersebut.
"Iya diduga kesalahpahaman," bebernya, Sabtu (5/8/2023).
Dikonfirmasi di tempat berbeda, Wakapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Andy Soelistyo menyebut, baru mengetahui kejadian tersebut.
"Nanti kita cek," bebernya.
Pihak kepolisian dan TNI pun kini sedang melakukan penyelidikan tentang kasus ini.
"Iya masih lidik dulu," kata Kombes Irwan.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunJateng.com, Iwan Arfianto)