"Untuk saya ini yang paling rumit, tapi alhamdulillah tidak menyangkut nyawa," kata Poerwadi.
Punya Tiga Ginjal
Sementara itu spesialis urologi RSUD Provinsi NTB, dr Suharjendro mengatakan ada beberapa kendala yang membuat proses pemisahan tersebut berlangsung lama.
Di antaranya bayi kembar siam tersebut memiliki tiga ginjal yang berfungsi normal.
"Itu (operasi) kita mulai jam 08.00 sampai jam 13.00, ada sekitar berapa jam itu," kata spesialis urologi RSUD Provinsi NTB dr Suharjendro, dalam keterangan pers usai oprasi.
Selain itu terdapat dua kantong kemih, sehingga tim dokter mendeteksi bagian bagian yang akan dipisah dari bagian tubuh utamanya bayi atas nama Muhammad Karunia tersebut.
Bagian Tubuh Bayi Diserahkan kepada Keluarga
Sementara itu, spesialis bedah anak dr Sunanto menjelaskan, bagian tubuh bayi yang dipisahkan tersebut akan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
"Nanti kita akan serahkan kepada keluarga untuk dimakamkan sesuai ketentuan agama," kata dr Sunanto.
Dokter Sunanto menjelaskan, usai menjalani operasi, pasien bayi kembar siam tersebut akan menjalani perawatan intensif di ruang ICU.
"Mungkin kita akan lakukan perawatan intensif selama dua atau tiga hari ini di ruang intensif, kemudian nanti di ruang ICU," kata Sunanto.
Kemarin sudah sampai tahap bedah plastik untuk menutupi bekas operasi.
Baca juga: Bayi Kembar Siam di Lombok Disebut Berkaki Enam, Ternyata Satunya Lahir Tanpa Organ Tubuh Lengkap
Tantangan saat Operasi
Tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat mengisahkan tantangan saat melakukan operasi pemisahan Muhammad Karunia, Sabtu (5/8/2023).
Dokter spesialis urologi RSUD Provinsi NTB, Suharjendro mengatakan, ada beberapa organ tubuh Karunia yang terhubung dengan kembarannya.
Sebelum dipisahkan, dokter Suharjendro dan tim melakukan observasi terhadap beberapa bagian tubuh bayi kembar siam berkaki enam asal Lombok Timur tersebut.
Muhammad Karunia memiliki tiga ginjal, dua kantung testis, salah satu ginjalnya berada di tengah bagian bawah pusar.