Namun, setelah menyelesaikan upacara, sang istri meminta izin kepada Ipda MA bepergian sejenak melakukan takziah. MA tidak memberitahu siapa yang meninggal dunia.
Baca juga: Syahnaz Selingkuh dengan Rendy Kjaernett, Raffi Ahmad Akui Marah dan Kecewa kepada sang Adik
Hingga pukul 19.00 WIB, sang istri tak kunjung merespons pesan dan sambungan teleponnya.
MA kemudian menggunakan perangkat pendeteksi lokasi keberadaan nomor ponsel milik sang istri. Ternyata, istrinya berada di kawasan Tretes, Prigen, Kabupaten Pasuruan, sekitar pukul 20.00 WIB.
Sejam kemudian, sekitar pukul 21.00 WIB. Ipda MA mulai bergegas mencari keberadaan sang istri berbekal petunjuk lokasi hasil pelacakan nomor ponsel sang istri.
Ternyata, ia mendapati beberapa area yang diduga kuat menjadi lokasi keberadaan sang istri. Namun, anehnya lokasi tersebut berpindah-pindah.
Hingga akhirnya, ia sempat mendapati adanya sebuah mobil Toyota Fortuner warna hitam yang terdapat keanehan pada susunan huruf dan angka pada pelat nopolnya.
Ipda MA merasa, susunan pelat nopol tersebut mengidentikan pada sebuah identitas sebuah nama angkatan pendidikan perwira.
Tak pelak, ia sempat menyimpulkan bahwa sang istri sedang main serong dengan seorang teman oknum sesama anggota kepolisian dari satu angkatan pendidikan sekolah Perwira.
"Saya akhirnya menemukan mobil Fortuner warna hitam bernopol (sebut nopol). Dari situ saya pertama tanya bahwa jadi hari itu adalah acara leting (angkatan)," ujar anggota Satreskrim Polresta Sidoarjo itu.
Tak ingin gegabah, Ipda MA menyudahi proses pengintaiannya, sekitar pukul 00.30 WIB. Ia mulai kembali pulang ke arah Sidoarjo.
Di tengah perjalanan, sekitar pukul 01.00 WIB, seseorang menghubunginya melalui sambungan telepon. Sosok tersebut mengaku kepadanya berinisial Ipda AF, anggota Ditlantas Polda Jatim, atau teman Ipda DS.
Maksud Ipda AF menelepon Ipda MA hanya sebatas memberikan kabar bahwa sang istri; Ipda DS, baru saja pulang dari takziah, dan pada tengah malam itu bakal segera pulang.
Di ujung telepon Ipda MA menjawabnya secara datar. Padahal rentetan tanda tanya membanjiri benaknya; mengapa sang istri enggan memberikan kabar itu secara langsung kepadanya, dengan menghubunginya balik.
Setibanya di rumah, Ipda MA tak ingin membahas permasalahan tersebut. Namun ia memilih menunggu keesokan harinya.