TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi emak-emak viral melawan kejahatan kembali terjadi.
Emak-emak di Dusun I Pasar Umum, Desa Tandam Hilir Satu, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara turun tangan, geram dengan merajalelanya judi tembak ikan.
Para emak-emak tersebut menggerebek langsung lapak judi tembak ikan.
Aksi emak-emak tersebut pun viral di media sosial.
Video tersebut berdurasi 2 menit 38 detik.
Kapolres Binjai, AKBP Rio Alexander Panelewen mengaku malu kepada emak-emak perwiritan, atas penggerudukan lapak judi tembak ikan di Dusun I Pasar Umum, Desa Tandam Hilir Satu, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Rio mengakui, bahwa emak-emak lebih cepat bergerak ketimbang anak buahnya.
Sebelumnya viral juga aksi emak-emak gerebek basecame narkoba di Jambi.
Buntutnya Kasat Resnarkoba Polresta Jambi dimutasi.
Aksi Emak-emak Gerebek Markas Judi Tembak Ikan, Mesin Judi Dihancurkan
Emak-emak di Dusun I Pasar Umum, Desa Tandam Hilir Satu, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara geram dengan merajalelanya judi tembak ikan.
Para emak-emak tersebut menggerebek langsung lapak judi tembak ikan.
Aksi emak-emak tersebut pun viral di media sosial. Video tersebut berdurasi 2 menit 38 detik.
Emak-emak dan beberapa orang pemuda merangsek ke lapak judi tembak ikan melalui pintu belakang.
Usai masuk ke lapak judi tembak ikan tersebut, ada sejumlah pemain yang bermain judi tersebut.
Para pemani judi tembak ikan itu panik dan berhamburan melarikan diri.
Lalu, tak perlu waktu lama para emak-emak dan sejumlah pemuda langsung menghancurkan sejumlah mesin judi.
Beberapa pemuda juga terlihat mengangkat sebuah besi dan memukulkannya ke mesin judi tembak ikan tersebut.
Baca juga: Bandar Judi Togel di Langkat Ngaku Punya Backingan Polisi, Setor Upeti Rp 50 Juta Setiap Bulan
Tak cukup di satu lokasi, para emak-emak dan pemuda tersebut juga menggerebek tempat judi tembak ikan lainnya.
Namun sayang, penggerebekan di lokasi berikutnya tampak sudah bocor sehingga akses untuk masuk ke lokasi tersebut menemui jalan buntu.
Pintu depan dan belakang sudah terkunci rapat.
Respons Polisi
Kapolres Binjai, AKBP Rio Alexander Panelewen mengaku malu kepada emak-emak perwiritan, atas penggerudukan lapak judi tembak ikan di Dusun I Pasar Umum, Desa Tandam Hilir Satu, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Rio mengakui, bahwa emak-emak lebih cepat bergerak ketimbang anak buahnya.
Selama ini, lapak judi tembak ikan yang digeruduk warga itu bebas beroperasi tanpa mendapat tindakan apapun dari aparat penegak hukum.
"Saya berterimakasih banyak telah membantu kami. Jujur, sebenarnya sebagai Kapolres, saya malu. Saya sebagai aparat keamanan, masyarakat lebih cepat bertindak," ujar Rio saat bertemu emak-emak di Masjid Al Ikhlas Dusun I Pasar Umum, Minggu (13/8/2023) dinihari.
Rio berjanji, dia akan memberantas judi di wilayah kerjanya.
Meski Desa Tandam Hilir Satu masuk dalam administrasi pemerintahan Kabupaten Deliserdang, tapi secara hukum, wilayah tersebut masuk wilayah hukum Polres Binjai.
"Mumpung saya Kapolres baru, baru satu bulan. Saya minta dukungan masyarakat memberantas judi. Siapa tahu masyarakat yang ada di sini menjadi tolak ukur, jadi momentum awal kita melangkah berantas judi di Kota Binjai," kata Rio.
AKBP Rio Alexander Panelewen berjanji akan menindak lapak judi tembak ikan yang masih beroperasi di wilayahnya.
"Saya sudah dengar dari masyarakat keberadaan lokasi tempat judi itu. Tentunya kita akan tindak lanjut ke depan, agar tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini," ujar Rio.
Rio pun membenarkan, jika memang emak-emak itu mendatangi lokasi judi dan langsung membubarkannya.
"Ada dua titik yang didatangi masyarakat, yang digrebek cuma satu titik," tutup Rio.
Emak-emak Sering Kemalingan hingga Ribut Rumah Tangga
Keberadaan lapak judi tembak ikan disebut emak-emak menimbulkan efek negatif.
Lingkungan tempat tinggal mereka sering kemalingan, bahkan tak jarang emak-emak tersebut juga ribut dengan suami.
"Anak kami ke situ, suami-suami kami ke situ. Habis gajian nanti bagi dua ke situ," kata Masni, anggota perwiritan yang ikut menggeruduk lapak judi tembak ikan.
Masni menuturkan, emak-emak tentu resah dengan beroperasinya lapak judi tembak ikan tersebut.
Menurutnya, generasi muda bisa rusak karena aksi perjudian itu. "Resah kali kami sebagai mamak-mamak," ujarnya.
Tak hanya itu, kata Masni, selama ini ibu-ibu perwiritan sering diintai dari kejauhan oleh orang suruhan mafia judi.
Sehingga, lanjut Masni, aksi penggerebekan lapak judi kerap kali bocor.
"Selama ini bocor-bocor aja pak (Kapolres). Kami masih baca doa, udah ada orang di bawah pohon yang nungguin atau memperhatikan kami emak-emak perwiritan ini, ngasih info. Agar kalau kami bergerak, lokasi judi ditutup," ujar Masni.
Baca juga: Kanit Pidum Polres Langkat Disebut Terima Setoran Rp 25 Juta Tiap Dua Minggu dari Judi Togel
Ia mengatakan, ada beberapa tempat perjudian yang sebenarnya sudah lama buka tapi tidak pernah ditindak.
Untuk lapak judi yang mereka geruduk, memang belum lama beroperasi.
"Yang lokasi kami datangi ini baru buka, baru ada beberap bulan lah. Tapi ada lokasi judi yang dekat sekitaran situ juga, sudah bertahun-tahun buka," kata Masni.
Fakta Emak-emak Gerebek Basecamp Nyabu di Jambi, Area Bekas Lokalisasi, Rp20 Juta jadi Barang Bukti
Sejumlah emak-emak di Kota Jambi, Jambi, menjadi viral setelah berani menggerebek basecamp para pemakai narkoba jenis sabu, Sabtu (22/7/2023).
Kejadian ini pun viral dan mendapat perhatian banyak pengguna media sosial.
Penggerebekan ini dilakukan lantaran emak-emak merasa geram dengan aktivitas transaksi narkotika di tempat itu.
Banyak warga yang juga resah akan aktivitas yang dilakukan di basecamp itu.
Adapun basecamp tersebut terletak di RT 05 Payo Sigadung, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barang, Kota Jambi.
Berikut fakta-fakta emak-emak gerebek basecamp sabu di Jambi:
1. Kawasan Bekas Lokalisasi
Dikutip TribunJambi.com, Payo Sigadung dulunya dikenal sebagai tempat lokalisasi para pekerja seks komersial (PSK).
Semenjak Wali Kota Jambi, H Syarif Fasha, menjabat, tempat tersebut sudah berhasil ditutup.
Namun, belakangan kawasan ini dijadikan sarang para pemakai narkoba sebagai tempat tempat nyabu.
Menurut warga, basecamp pengguna sabu tersebut sudah lama beraktivitas, bahkan kurang lebih setahun.
Namun, pihak kepolisian tak kunjung menangkap para pemakai narkoba tersebut, meski sudah dilaporkan oleh masyarakat.
2. Barang-barang Warga Hilang
Selain merasa curiga tempat tersebut digunakan untuk tempat nyabu, emak-emak merasa resah karena banyak barang warga sekitar sering hilang dicuri.
S (38) emak-emak yang ikut dalam aksi tersebut mengatakan penggerebekan dilakukan karena ada handphone hingga motor milik warga hilang dicuri.
"Warga sudah resah, karena warga sekitar banyak kehilangan barang."
"Ada motor, mesin air, handphone, laptop, kehilangan itu tidak hanya di RT kami saja tapi ada juga ke RT tetangga sejak basecamp sabu itu dibuka," kata S, Sabtu.
3. Ditemukan Bong
Saat melakukan penggerebekan, emak-emak tidak hanya menemukan sabu.
Mereka juga menemukan alat hisap sabu, plastik kecil dalam jumlah yang banyak.
Bahkan, emak-emak tersebut juga menemukan uang senilai Rp 20 juta lebih.
Selain itu, satu orang diamankan dan sudah serahkan kepihak kepolisian setelah para emak-emak itu melakukan aksinya.
"Awalnya kami bae, udah sekitar 30 menit baru polisi datang. Ada satu orang pria diamankan itu, ada juga banyak alat hisap sabu dan uang tunai 20 juta lebih," ujar S.
4. Polisi Turun Tangan, 3 Tempat Dibakar
Mendapat informasi itu, Polresta Jambi segera menindak dengan menghampiri tempat kejadian perkara (TKP) dan tiga tempat lainnya pada Minggu (23/7/2023).
Kapolresta Jambi, Kombes Pol Eko Wahyudi, menyebutkan giat tersebut sebagai bentuk keseriusan aparat penegak hukum khususnya Polresta Jambi dalam menindak peredaran gelap narkoba.
"Hari ini kita lakukan penindakan tempat atau base camp yang di duga tempat penyalah gunaan narkoba," ujar Eko, Senin (24/7/2023).
Penindakan markas penyalahgunaan narkoba tersebut dipimpin langsung Kabag Ops Polresta Jambi, Kompol Army Sevtiansyah.
Diketahui, puluhan personel Polresta Jambi terlibat dalam giat ini, seperti di antaranya personil dari Samapta, Satresnarkoba, Propam, Serigala Kota, Intelkam, dan personel Polresta Jambi.
"Ada tiga tempat yang kita lakukan penindakan terhadap base camp yang diduga penyalahgunaan narkoba diantaranya di kebun sayur jalan Ar saleh."
"RT 10 Kelurahan Palmerah, Kelurahan Lebak Bandung Jelutung, dan di Kelurahan Legok Danau Sipin," terang Army.
Dalam penindakan tersebut, polisi turut menghancurkan serta membakar base camp penyalahgunaan narkoba di tiga tempat.
5. 4 Orang Diamankan
Dari giat tersebut, selain merusak basecamp komplotan narkoba, empat orang juga turut diamankan Polresta Jambi.
Keempatnya diamankan di dua lokasi yang berbeda.
"Kita turut mengamankan empat orang di dua tempat saat melakukan penindakan, yang mana kedua orang tersebut berada di lokasi," lanjut Army.
Saat ini pihak kepolisian Satresnarkoba Polresta Jambi tengah melakukan pemeriksaan terhadap empat orang tersebut.
Mereka diamankan guna mengetahui peran-perannya dalam peredaran narkotika.
6. Polisi akan Sambangi Emak-emak
Setelah video penggerebekan viral di media sosial, polisi akan menemui emak-emak tersebut.
Kombes Pol Eko Wahyudi menyebut pihaknya ingin mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi langkah emak-emak yang membantu memberantas peredaran narkoba.
"Kami dari kepolisian mengucapkan apresiasi yang setinggi-tinggi kepada emak-emak itu yang sudah melakukan penggerudukan."
"Ini membuktikan kepedulian masyarakat terkait penyalahgunaan narkoba di Provinsi Jambi," ujar Eko, Senin (24/7/2023).
"Besok (hari ini Selasa) kami akan ke sana sekira pukul 10.00 WIB untuk menyampaikan apresiasi kepada emak-emak itu."
"Nanti juga ada dari perangkat RT, Kelurahan, Kecamatan hingga petugas kewilayahan," sambungnya.
Usai Viral Emak-Emak Gerebek Basecamp Narkoba, Kasat Resnarkoba Polresta Jambi Dimutasi
Kasat Resnarkoba Polresta Jambi, Kompol Niko Darutama, dimutasi ke Polda Jambi usai viral video emak-emak yang menggerebek basecamp pengguna narkoba di Payo Sigadung, Kota Jambi, Jambi, beberapa waktu lalu.
Dikutip dari Tribun Jambi, mutasi terhadap Kompol Niko tertuang dalam Surat Telegram Kapolda Jambi, Nomor: ST/867/VII/KEP./2023 tertanggal 25 Juli 2023 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Polda Jambi.
Dalam Surat Telegram tersebut, Kompol Niko menjadi salah satu dari tiga perwira yang turut dimutasi.
"Benar, ada mutasi jabatan beberapa perwira menengah (pamen) di jajaran Polda Jambi," ujar Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Mulia Prianto, rabu (26/7/2023).
Baca juga: Cerita 8 Hari di Balik Pembuatan Kemeja Putih Pesanan Presiden Jokowi Karya 4 Siswi SMK 4 Jambi
Mulia mengatakan Surat Telegram Kapolda Jambi tersebut sudah ditandatangani oleh Karo SDM Polda Jambi, Kombes Pol Maulana Hamdan.
Kendati demikian, Mulia tidak menjelaskan apakah mutasi terhadap Niko ada kaitannya dengan viralnya emak-emak menggerebek basecamp narkoba tersebut.
Ia hanya mengatakan mutasi yang dilakukan dalam rangka penyegaran di institusi Polda Jambi.
"Dalam rangka penyegaran sesuai kebutuhan organisasi dan juga pembinaan karier serta menambah wawasan dan pengalaman bagi setiap personel Polri,"jelasnya. (tribun network/thf/TribunJambi/TribunMedan)