News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bibi Brigadir J Jadi Korban Penipuan Bisnis Sarang Walet dan Obat Diabetes, Pelakunya WNA

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Roslin Simanjuntak bibi Brigadir J. Roslin Simanjuntak jadi korban penipuan bisnis sarang walet dan obat diabetes, pelakunya WNA asal China, begini kronologinya.

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Puluhan warga Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi ditipu oleh Warga Negara Asing (WNA) dari China.

WNA China tersebut berhasil meraup puluhan juta rupiah dengan modus menjual obat herbal yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit.

Bukannya sembuh, obat tersebut diduga membuat penyakit para korbannya tambah parah hingga ada yang meninggal dunia.

Satu di antara korban penipuan tersebut adalah bibi dari Brigadir J, Roslin Simanjuntak.

Roslin merugi hingga belasan juta karena membeli obat herbal dari terduga pelaku.

Kini WNA asal China itu sudah diamankan warga dan dibawa ke Imigrasi Jambi.

Roslin Simanjuntak, Bibi Brigadir Yosua. (Tribunjambi/Danang)

Bibi Brigadir J Jadi Korban Penipuan WNA, Begini Kronologinya

Puluhan warga Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi merasa ditipu oleh Warga Negara Asing (WNA) dari China.

Satu di antara korban penipuan itu adalah Bibi Almarhum Brigadir Yosua atau Brigadir J, Roslin Simanjuntak.

Roslin mengungkapkan ia tertipu oleh WNA China tersebut pada bulan April 2023 lalu.

Ia didatangi oleh WNA China tersebut dengan penerjemahnya, karena WNA tersebut tidak dapat berbahasa Indonesia.

"Dia tidak mau ngomong bahasa Indonesia, dia ngomong pakai bahasa China, kan ada penerjemahnya," ucapnya.

WNA China tersebut datang untuk menanyakan lahan untuk berbisnis sarang walet, namun WNA China itu juga mengaku sebagai dokter di Rumah Sakit dan menawarkan obat diabetes, dan memang suami Roslin mengindap penyakit diabetes.

Diduga Ada Hipnotis

Namun ia merasa suaminya dihipnotis, dan mau membeli obat diabetes seharga 11,8 juta untuk obat selama tiga bulan.

Setelah sebulan mengkonsumsi obat tersebut bukannya sembuh justru penyakitnya makin parah.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini